Senin, 29 September 2025

Ketika HR Tak Lagi Sekadar Administrasi, AI Mulai Ambil Peran Strategis

Transformasi digital di dunia kerja kini melangkah lebih jauh dari sekadar otomasi. 

Editor: Dodi Esvandi
istimewa
Di tengah lanskap bisnis yang makin kompetitif, peran divisi Human Resources (HR) mulai bergeser: dari fungsi administratif menjadi penggerak strategi perusahaan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Transformasi digital di dunia kerja kini melangkah lebih jauh dari sekadar otomasi. 

Di tengah lanskap bisnis yang makin kompetitif, peran divisi Human Resources (HR) mulai bergeser: dari fungsi administratif menjadi penggerak strategi perusahaan. 

Salah satu pendorong perubahan ini adalah pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dalam pengelolaan sumber daya manusia.

Mekari Talenta, platform Human Capital Management (HCM), menjadi salah satu contoh bagaimana teknologi AI mulai diterapkan secara menyeluruh dalam siklus kerja karyawan—mulai dari rekrutmen hingga retensi. 

Beberapa fitur yang kini digunakan antara lain:

  • Candidate Scoring: Mempercepat proses seleksi dengan penilaian kandidat berbasis data, sekaligus meminimalkan bias.
  • Liveness Validation: Teknologi biometrik untuk memastikan kehadiran karyawan secara valid dan mencegah kecurangan.
  • Airene (AI Chatbot): Menyajikan ringkasan data HR secara instan, membantu pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat.
  • Performance Review Summarization: Menyusun evaluasi kinerja secara objektif dengan bantuan AI.
  • Employee at Risk: Memprediksi potensi karyawan yang akan keluar, memungkinkan intervensi retensi lebih dini.

“AI di Talenta bukan sekadar alat otomasi, tapi mitra strategis bagi para pemimpin HR. Kami mengukur dampak setiap fitur terhadap produktivitas, efisiensi biaya, dan pertumbuhan bisnis,” ujar Stevens Jethefer, Head of Business Mekari Talenta.

Baca juga: CEO Yandex Search International: Indonesia Pasar Potensial untuk Pengembangan AI

Studi dari Kearney dan McKinsey menunjukkan bahwa 65 persen perusahaan di Asia Tenggara telah mengadopsi AI, dengan potensi kontribusi hingga US$1 triliun terhadap PDB kawasan pada 2030. 

Namun, sebagian besar masih berada di tahap awal implementasi.

Indonesia memiliki peluang besar untuk mengejar ketertinggalan. 

Perusahaan yang berhasil mengintegrasikan AI ke dalam operasionalnya tercatat mampu meningkatkan produktivitas hingga 40%, dan 92% di antaranya berencana menambah investasi AI dalam tiga tahun ke depan.

Dampak Nyata di Lapangan

Sepanjang tahun 2025, Mekari Talenta mencatat lonjakan penggunaan fitur AI yang meningkat dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya. 

Industri yang paling aktif memanfaatkan teknologi ini berasal dari sektor riil, jasa profesional, dan perdagangan.

Beberapa hasil yang dilaporkan perusahaan pengguna antara lain:

  • Proses rekrutmen menjadi 30% lebih cepat.
  • Penurunan signifikan dalam kasus absensi fiktif, berdampak pada efisiensi biaya dan peningkatan disiplin kerja.
  • Evaluasi kinerja yang lebih akurat, membantu mempertahankan talenta potensial melalui prediksi turnover.
HR Sebagai Pilar Strategi Bisnis

Perubahan ini menandai pergeseran paradigma: HR tak lagi sekadar mengurus administrasi, tetapi menjadi bagian penting dalam pengambilan keputusan bisnis. 

Dengan dukungan AI, HR dapat:

  • Merespons tantangan dengan cepat melalui analisis data.
  • Mengoptimalkan biaya operasional lewat prediksi risiko dan otomatisasi.
  • Menciptakan pengalaman kerja yang lebih personal dan berdampak bagi karyawan.
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan