Kamis, 14 Agustus 2025

Hacker Arab Klaim Jadi Dalang Gagalnya Sistem Pertahanan Israel, Kacaukan Komunikasi Militer

Cyber Support Front, kelompok pendukung siber anti-Israel dari berbagai negara Arab mengklaim menjadi otak di balik gagalnya sistem pertahanan zionis.

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Choirul Arifin
Freepik
HACKER ARAB - Cyber Support Front, kelompok garda pendukung siber anti-Israel dari berbagai negara Arab mengklaim menjadi otak di balik gagalnya sistem pertahanan zionis, David’s Sling dan Arrow, membendung serangan rudal Iran. 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Cyber Support Front, kelompok garda pendukung siber anti-Israel dari berbagai negara Arab mengklaim menjadi otak di balik gagalnya sistem pertahanan zionis, David’s Sling dan Arrow, membendung serangan rudal Iran.

Dalam pernyataan terbarunya seperti dikutip dari Kantor Berita Tasnim, Jumat (20/6/2025), pasukan siber ini menyebut mereka telah merusak tulang punggung jaringan komunikasi tentara zionis.

“Hari ini Anda akan mengerti mengapa sistem David Sling dan Arrow gagal dan tidak dapat menghentikan rudal dan drone."

"Mulai sekarang, Anda tidak dapat lagi mengandalkan sistem Anda senilai jutaan dolar, karena dunia telah melihat bahwa Israel lebih lemah dari jaring laba-laba,” kata kelompok siber dalam saluran Telegramnya.

Para hacker ini mengungkap mereka telah merusak jaringan komunikasi satelit Gilat dan Spacecom bersama dengan stasiun kontrol dan pemantauan yang terkait satelit Amos, Dror-1 dan Ofek.

Jaringan komunikasi sistem serang dan pertahanan militer yang terkait tentara juga dikacaukan, termasuk jaringan komunikasi spionase dan pengawasan.

Pasukan siber anti-zionis juga mengklaim sudah meruntuhkan jaringan komunikasi yang terhubung ke perusahaan seperti Elbit, Rafael dan Israel Aerospace Industries (IAI)., serta jaringan komunikasi dan stasiun kontrol infrastruktur air, gas dan listrik.

Mereka menyebut ada lebih dari 50 terabyte data penting milik rezim zionis telah diekstraksi, dan perangkat penyimpanan serta infrastruktur jaringan satelit dirusak dalam operasi besar-besaran yang melibatkan para ahli siber dari berbagai negara Arab.

Baca juga: Mirip dengan Baoxia Liu, Pengusaha Indonesia Pernah Disanksi AS karena Dituding Pasok Drone ke Iran

“Kesombongan pemerintah Anda yang hancur dan rapuh telah mendapat pukulan berat. Sekarang Anda tidak memiliki akses ke jaringan komunikasi apapun,” katanya.

 

 

 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan