TOPIK
Polemik APBD DKI Jakarta
-
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan dirinya tidak membongkar soal sistem bermasalah ke publik karena tidak ingin ada keributan
-
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebut angka-angka janggal dalam RKPD sudah ada sejak era Ahok, bedanya saat dulu tidak ada yang memviralkan
-
Nama Basuki Tjahaja Purnama BTP atau Ahok dan Antasari Azhar mencuat untuk menjadi Dewan Pengawas KPK setelah ramai RAPBD DKI Jakarta.
-
Ruhut Sitompul mengunggah video yang menyoroti APBD DKI Jakarta 2020, seperti apa tanggapannya?
-
Inilah lima fakta soal sistem E-Budgeting. Dibuat pada era Gubernur Ahok, mendapat pujian dari KPK, kini akan diubah oleh Anies Baswedan.
-
Anggaran itu ada di dalam dokumen Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2020.
-
Muncul suara-suara dukungan di media sosial untuk mencalonkan eks Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai dewan pengawas KPK.
-
Dalam rangka mencegah kebocoran dan keteledoran, Anies berencana akan mengupgrade sistem anggaran DKI Jakarta ke bentuk E-Budgeting
-
Viralnya postingan Ade Armando, Dosen UI yang mengunggah meme foto Anies yang mirip Joker sampai ke ranah hukum. Mengapa Joker? Bagaimana karakternya?
-
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Edy Junaedi dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sri Mahendra mengundurkan diri
-
Melihat hal ini, Komisi Informasi Pusat (KIP) RI justru mengapresiasi langkah Ade Armando
-
Proyek pembangunan trotoar tersebut menjadi bagian dari Kegiatan Strategis Daerah (SKD)
-
Agus Pambagyo, Analis Kebijakan Publik mengatakan terdapat dana titipan di dalam rancangan APBD DKI Jakarta tahun 2020.
-
Ke depannya Kemenkeu akan bekerja sama dengan Kemendagri guna memecahkan permasalahan terkait sistem e-Budgeting APBD DKI Jakarta.
-
Ditengah sorotan RAPBD DKI Jakarta 2020, Kepala Bappeda Sri Mahendra Satria Wirawan mengundurkan diri dari jabatannya.
-
William sebagai salah satu anggota DPRD seharusnya ikut membereskan kejanggalan anggaran tersebut.
-
"Malah yang nggak transparan itu Pak Anies Baswedan, karena kontrol kebijakannya ada pada gubernur,” kata William
-
"Karena serangan publik cukup gencar, maka kepanikan itu yang menyebabkan (Anies) memberi tekanan kepada anak buahnya. Kan bisa saja itu terjadi."
-
Menurut Anies, sistem untuk menyusun rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) sudah disiapkan sejak lama
-
"Saya menyayangkan hal ini, karena hal-hal kritis pembahasan APBD ini seperti dalam medan peperangan. Tapi kok malah mundur," ucapnya
-
"Bapak ibu sekalian, seperti kita ketahui situasi dan kondisi saat ini yang membutuhkan kinerja Bappeda yang lebih baik lagi," katanya
-
Ditengah polemik sejumlah anggaran dalam Rancangan APBD DKI Jakarta 2020, dua pejabat di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengundurkan diri.
-
Pengunduran diri Kepala Bappeda ini disampaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam konferensi pers di Balairung, komplek Balai Kota
-
"Yang bodoh itu bukan sistemnya, tapi kira-kira SDM-nya yang input," kata Djarot
-
Menurut Anggota ORI Adrianus Meliala, William sebagai salah satu anggota DPRD seharusnya ikut membereskan kejanggalan anggaran tersebut.
-
Reaksi Ahok tanggapi Anies Baswedan yang salahkan sistem e-budgeting terkait lem Aibon, sebut Gubernur DKI Jakarta terlalu over smart.
-
Ia menilai, menyalahkan sistem e-budgeting bukti bahwa Anies tak memahami roh pembentukan sistem tersebut.
-
Bahkan, Inggard menyebut, politisi muda PSI itu tidak memiliki tata krama dalam menyampaikan aspirasinya.
-
Inggard menilai William tidak memiliki tata krama lantaran mengunggah rancangan KUA-PPAS ke media sosial.
-
Djarot ragukan anggaran lem Aibon salah ketik. Anies Baswedan sempat sebut itu kesalahan sistem digital.