TOPIK
Polisi Stres Bunuh Dua Anaknya
-
Polisi bingung soal kejiwaan Brigadir Petrus Bakus yang memutilasi dua anaknya. Sampai-sampai mereka membentuk tim khusus.
-
AKBP Supriadi membenarkan bahwa dugaan barang bukti parang yang ditemukan di dalam rumah tersangka, dibeli tiga hari sebelum kejadian.
-
'Saya pikir yang bersangkutan kerja Intelkam, beban kerjanya tidak begitu berat,'
-
Wiendry, saat ini sedang istirahat di rumah abang iparnya.
-
Dengan kemampuannya tersebut, Petrus seringkali menjadi juara kelas.
-
Budi, ipar Wiendry mengatakan ibu korban masih dalam kondisi lemah, terkadang masih sering mengingat kedua anaknya.
-
Ada yang dibunuh menggunakan racun sianida, dikubur hidup-hidup, dimutilasi, dan sebagainya.
-
Sebuah data saat temu media Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2014 'Living with Schizophrenia' di Jakarta angka menunjukkan hal yang mengejutkan.
-
Windry tampak masih syok, air matanya jatuh mengalir di wajahnya, manakala diizinkan untuk melihat wajah terakhir kedua buah hatinya.
-
Berikut daftar kasus dan alasan dilakukan mutilasi yang pernah terjadi di Indonesia.
-
Kasus mutilasi ini hanya bagian kecil dari sejumlah kasus sadis yang dilakukan para polisi
-
Brigadir Petrus Bakus, anggota Satuan Intelkam Polres Melawi mengaku bersalah dan ingin bertobat.
-
Berikut foto-foto terkait pembunuhan sadis oknum polisi Brigadir Petrus Bakus yang dikirim oleh reporter Tribun Pontianak:
-
Kasus polisi memutilasi dua anak kandungnya yang masih di bawah umur di Kalbar makin menunjukkan ada persoalan serius di lapisan bawah kepolisian.
-
Anggota DPRD Kalbar, Kadri, menganggap keji perbuatan Brigadir Petrus Bakus terhadap kedua anaknya.
-
Psikolog Persona Consulting, Rika Indatri MPSi mengatakan banyak alasan seseorang untuk melakukan pembunuhan.
-
Wakil Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Christiandy Sanjaya merasa berduka atas peristiwa yang terjadi di Melawi.
-
Windri memutuskan untuk melarikan diri dan meminta pertolongan warga Asrama Polisi lainnya.
-
Tidak hanya membunuhnya, Brigadir Petrus juga memotong tubuh anak-anaknya menjadi beberapa bagian.
-
Kepada istrinya, Petrus juga bercerita sering mendapat bisikan.
-
Dikatakan, schizophrenia bukan penyebab utama pembunuhan.
-
"Pemeriksaan psikologis secara lengkap harus dilakukan untuk mengetahui yang terjadi dengan dia."
-
Ustaz Ali Murtadho mengungkapkan, usai melakukan pembunuhan tersebut Brigadir Petrus juga sempat berbincang-bincang dengannya.
-
Dokter spesialis skizofrenia, Dr A A Ayu Agung Kusumawardhani SpKJ(K) menegaskan kuncinya pengobatan dini sehingga tidak berdampak jangka panjang.
-
Bila benar Brigadir Petrus mengidap gangguan mental ini, berikut kajian dari dokter spesialis kedokteran jiwa.
-
"Selama ini tes kejiwaan sudah dilakukan, dia ini kan kesurupan," kata Kapolri.
-
Bahkan istrinya pun akan dibunuh, beruntung sang istri bisa lolos dan menyelamatkan diri.
-
Dalam foto tersebut dua anak Petrus tewas bersimbah darah di atas tempat tidur.
-
Seiring dengan bergulirnya kasus itu, foto dua anaknya yang menjadi korban mutilasi beredar melalui ponsel.
-
Gejala schizophrenia hampir serupa dengan penyakit kejiwaan lainnya.