Minggu, 7 September 2025
Tour de Java

Tour de Java 2016

Inilah Sensasi Empat Jam di Perut Bumi

Memasuki mulut gua yang tak seberapa lebar, Anda akan merasa seperti perlahan ditinggalkan oleh terang, tenggelam dalam gelap nan senyap

Penulis: Regina Kunthi Rosary
Editor: Deodatus Pradipto
Tribunnews.com/Irwan
Gua Buniayu. 

Ketika segala penerangan dipadamkan, yang ada hanyalah gelap, sensasi kegelapan abadi dapat mulai Anda selami. Sekeliling seakan  renyap, hanya menyisakan suara aliran air yang syahdu.

Saat itu Anda tengah berada dalam zona kegelapan abadi, tempat dalam gua yang tak mampu ditembus setitik cahaya pun dari atas permukaan  bumi. Artinya, zona senja yang masih menerima pantulan sinar matahari terik telah jauh Anda tinggalkan, terlebih zona terang yang berada  di kawasan mulut gua.

Tak lama, dalam hitungan menit, penerangan kembali dinyalakan dan perjalanan pun berlanjut. Menyusuri susunan bebatuan alami tidaklah  mudah. Anda pastilah akan banyak membelalakkan mata dan tersengal usai berhasil melalui beberapa bagian yang sulit sekaligus amat  menantang untuk dilintasi.

Setelah menempuh tiga per empat perjalanan, bersiaplah bertarung melawan lekatnya genangan lumpur dalam lintasan. Melelahkan memang,  namun tentunya amat mengasyikkan dan menghasilkan suatu kesan mendalam pada ekspedisi Anda.

Selama perjalanan, tim pemandu tak sekadar menemani dan memandu. Mereka seakan melebur, menjadi bagian dari perjalanan Anda, dan  tak menyisakan jarak sedikit pun selayaknya kawan karib. Selain membantu, mereka akan berjuang bersama Anda, berbagi cerita, bahkan  bergurau ria.

Inilah yang membedakan wisata minat khusus di Gua Buniayu. Anda akan menikmati keindahan gugusan bebatuan dan berbagai makhluk hidup,  menerima pengetahuan yang dituturkan pemandu dengan caranya yang amat bersahabat, menelan berbagai tantangan yang memicu adrenalin,  sekaligus mendapat ikatan emosional yang cukup erat dengan para pemandu.

Mengakhiri penjelajahan, baluran lumpur akan memenuhi wearpack, gloves, dan boots Anda. Namun, Anda tak akan kembali dengan berselimut  lumpur lantaran tim pemandu akan lebih dulu membawa Anda ke air terjun Bibijilan.

Menumpangi sebuah mobil pick-up, Anda akan diajak bertandang ke air terjun tersebut. Sambil membersihkan diri dari balutan lumpur, Anda  dapat menikmati segarnya terpaan air yang mengalir deras di sana sambil merilekskan tubuh yang lelah.

Ekspedisi minat khusus berakhir sampai di situ. Kendati demikian, pengalaman yang Anda dapatkan selama empat jam ditelan bumi tersebut  tentu tak akan mudah dilupakan. (rgn)

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan