Rabu, 3 September 2025

Wisata Sumut

Pulau Pandang di Selat Malaka, Digemari Pencinta Snorkeling dan Mancing Mania

Pulau Pandang di Selat Malaka, dengan pantainya yang jernih bersih dan terumbu karang indah memikat pecinta snorkeling dan mancing mania.

Tribun Medan/Silfa Humairah
Pemandangan Pulau Pandang di Selat Malaka. 

Selain traveler, pecinta pemancing juga akan menyukai tempat ini karena kawasan ini memiliki aneka ragam ikan yang juga digemari nelayan.

Jika ingin berwisata sambil menghabiskan waktu untuk memancing, alat pancing tentu menjadi salah satu alat yang tidak boleh ditinggalkan.

Jangan Lupa Singgah Melihat Panorama dari Mercusuar.

Bagi traveller yang tidak takut ketinggian, rasanya tidak boleh melewatkan kegiatan melihat panorama pulau dari ketinggian.

Traveller boleh menaiki mercusuar setinggi lima tingkat, dan menikmati dokumentasi diri bersama pemandangan pulau dari atas.

Agung, menuturkan untuk menaiki ke atas mercusuar tidak bisa ramai-ramai, minimal enam orang.


Batu belah di Pulau Pandang yang menyita perhatian wisatawan yang berkunjung ke pulau elok ini. (Tribun Medan/Silfa Humairah)

Pasalnya tangga yang digunakan untuk menuju ke atas sangat kecil dan sempit.

"Sesampainya di sana, bagi anda yang menyukai tantangan ketinggian akan merasakan sensasi melihat panorama dari tempat tertinggi di kawasan tersebut" katanya.

Anda akan melihat panorama bentuk Pulau Pandang secara utuh. Keindahan pulau secara menyeluruh dan kekayaan alam Sumatera Utara yang tidak terbantahkan.

Ada Batu Belah di Bukit Pulau Pandang

Pulau Pandang memang memiliki ciri khas batu besar yang berhamburan di pinggir pulau. Tapi siapa menyangka, batu terbesar malah berada di atas bukit dari pulau tersebut.

Uniknya lagi, posisi batu tersebut tepat berada di pinggir dan terbelah seperti dipahat rapi. Kencangnya angin dan hujan yang mengakibatkan tanah licin dan pohon tumbang tidak menggoyahkan posisi batu tersebut.

Penjaga Pulau Pandang, Edi, tidak mengetahui pasti kapan batu itu berada di sana. Menurutnya, batu tersebut sudah ada saat dirinya ditugaskan menjaga pulau tersebut di tahun 1983.

"Banyak yang penasaran soal batu tersebut, tapi memang masih misteri untuk penduduk di sini sekali pun. Mungkin peristiwa bersandarnya batu tersebut sudah terjadi jauh sebelum pulau ini ada, karena ada yang meneliti usia batu itu sudah lama sekali," katanya.


Mercusuar di Menara Pandang diminati wisatawan untuk memandang keindahan di sekitar pulau (Tribun Medan/Silfa Humairah)

Jika anda tertarik berwisata ke pulau ini, bisa menggunakan bus dari Medan di kawasan Amplas dan berhenti di Pelabuhan Batubara dengan biaya Rp 50 ribu dengan perjalanan 3-4 jam. Kemudian menumpang kapal nelayan atau kapal sewa untuk sampai menuju Pulau Pandang, jika sedang kondisi laut bagus sekitar dua jam sudah sampai, namun jika ombak sedang tinggi bisa lebih dari tiga jam.

Awak Kapal di sana menganjurkan bagi yang mabuk laut untuk minum obat anti mabuk sejam sebelum naik kapal.

Oh iya, jaringan komunikasi telepon dan handpone juga sulit di sana. Untuk mendapatkan jaringan, anda harus naik sedikit ke kawasan yang tinggi atau bukit di sana. Sebaiknya beritahu orang sekitar sebelum pergi bahwa anda akan sulit dihubungi selama di sana.

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan