Wisata Jabar
Ini Alasan Bawa Anak-anak Bermain di Pantai Sayang Heulang di Garut Itu Aman Dari Ombak
Orangtua sering dihantui ketakutan saat mengajak anak ke pantai. Takut hanyut-lah, takut tenggelam-lah. Tapi di Pantai Sayang Heulang, aman. Mengapa?
Editor:
Agung Budi Santoso
Cukup melelahkan. Namun, suasana pantai yang masih perawan, dengan jalan yang masih seadanya, sebagian masih jalan tanah cukup mengobati kelelahan kami.
Dengan menggunakan roda dua, kami berangkat pukul 9.30, sempat berhenti di daerah pada awas Cikajang untuk sekedar membeli air minum dan cilok, sambil menikmati pemandangan dan padang teh yang hijau.
Jalan yang berbelok-belok tanpa turunan dan tanjakan yang tajam menambah nikmat perjalanan kami. Walaupun sempat direpotkan dengan anak yang tertidur. Jalanannya juga cukup nyaman walaupun tidak terlalu lebar.
Baru kemudian saat memasuki wilayah Cihideung, selain jalanan yang cukup lebar juga sangat halus, pokoknya sangat nyaman untuk jenis kendaraan apa pun. Sehingga tidak usah khawatir dengan kondisi jalanan di Garut Selatan ini.
Tepat adzan dzuhur kami tiba di pasar Pameungpeuk, namun kendaraan sudah mulai padat sampai menuju pantai. Waktu tempu 15 menit terpaksa dilalui dengan waktu tempuh 2 jam, dan niat menuju Pantai Santolo terpaksa urung. Roda dua saya belokkan menuju Sayang Heulang.
Dengan membayar kontribusi sebesar Rp 5.000 per orang kami menghirup aroma pantai.
Saat memasuki area pantai, jarak pandang dari jalan di sekitar pantai terhalangi oleh pepohonan, sehingga pandangan tidak langsung ke lepas pantai. Sekitar pepohonan tersebut cukup nyaman untuk dijadikan sebagai area parkir pengunjung.
Saat berada di pantai, jangan bayangkan jika seperti pantai lainnya yang langsung akses ke laut lepas, karena dari area pantai menuju laut cukup jauh.
Namun justru hal itulah yang membuat kami tenang, sebab di pantai kami bisa mengajak anak-anak berenang tanpa harus takut terhempas ombak.
Sepanjang pantai kami bisa berenang karena terumbu karang yang halus tersebut menjadi pelindung, dilindungi oleh rumput dan lumut.
Walaupun masih tampak perawan, akses ke Sayang Heulang sudah cukup nyaman, sepanjang jalan dilindungi oleh pohon kelapa sehingga membuat perjalanan menjadi teduh.
Begitu juga, sepanjang jalan di tepi pantai berdiri penginapan-penginapan sederhana, namun tentu sudah permanen. Sehingga tidak usah takut jika kemalaman.
Pedagang pun tersebar di sepanjang jalan di tepi pantai, bahkan saat lebaran, menurut salah satu pedagang, mereka berjualan hingga larut malam karena di sekitar pantai cukup ramai.
Fasilitas umum seperti mesjid juga cukup nyaman sebagai tempat transit sementara sebelum menceburkan diri ke pantai.