Wisata Sumut
Empat Destinasi Wisata Paling Ekstrim dan Lokasinya Menguras Tenaga di Sumatera Utara
Inilah empat destinasi wisata paling ekstrim dan lokasinya sulit dijangkau di Sumatera Utara.
Editor:
Agung Budi Santoso
Untuk sampai ke tempat ini ada beberapa rute yang bisa dilalui di antaranya yaitu, Medan-Lubuk Pakam-Galang-Dolok Masihul-Nagori Dolok-Dolok Tinggi Raja dan Medan-Lubuk Pakam-Tebing Tinggi-Dolok Merawan-Dolok Tinggi Raja, dan rute yang lainnya Medan-Lubuk Pakam-Galang-Bangun Purba-Dolok Tinggi Raja.
Masing-masing rute memiliki waktu tempuh dan resiko yang berbeda.
Seperti untuk jarak Dolok Tinggi Raja hingga ke lokasi wisata, walaupun hanya berjarak 10 kilometer, wisatasan bisa menghabiskan waktu dua jam untuk sampai di lokasi. Pasalnya jalan di sana berupa bebatuan besar dan berlubang.
Jalan berbatu-batu tersebut saat hujan, menjadi jalur yang cukup ekstrim untuk dilalui.
Karena tempatnya yang terpencil dan jauh dari kota, di sana juga tidak ada penginapan. Wisatawan juga direkomendasikan untuk membawa bekal makan sendiri, karena jarang ditemui warung makan di obyek wisata tersebut.
Ukiran batu berbentuk balok bak dipahat di Air Terjun Siluman, setinggi 15 meter, di Desa Garunggang, Langkat.
3. Jam Jalan Kali, Sepeda Motor Sulit Masuk karena Jalan Berlumpur
Airnya mengalir tampak hijau melewati batu yang berlumut, begitu pula saat jatuh di kolam yang beningnya seperti melihat kaca tembus hingga ke dasar kolam yang bewarna hijau toska.
Saat Tribun Medan mengunjungi lokasi tersebut pada Sabtu (12/9), teriakan "Airnya turunnn, yessss," terdengar dari sorakan rombongan wisatawan. Mereka tampak kegirangan melihat air, seperti melihat air terjun merupakan yang langka. Mungkin anda bingung kenapa?
Air Terjun Siluman.
Ya, keindahan Air Terjun Siluman tidak memiliki kepastian, namanya saja sudah siluman, tiba-tiba ia memunculkan diri, kemudian bisa hilang seketika.
Tapi melihat beningnya air kolam yang seperti kaca saja, sudah dapat memberikan kesenangan tersendiri kepada wisatawan.
Penduduk dan pemandu tidak bisa menerka kapan arus air terjun muncul dan kapan hilang. Sehingga wisatawan harus siap menerima apapun yang akan tampak di Air Terjun Siluman, umpama berjudi, wisatawan bergantung pada keberuntungan.
"Jika dilihat dari atas, alirannya terhimpit batu besar. Sehingga jika tidak sedang banjir, aliran airnya sedikit sehingga tidak tampak seperti air terjun. Tempat ini pun baru ditemukan tahun 2012 dan dibuka akses untuk wisatawan pada 2013," ujar Aman Ginting, penduduk setempat.
Wandi Gunawan, Guide Paradise of The Jungle atau juga yang disebut post Peje, lokasi yang mengantarkan wisatawan ke objek wisata menuturkan banyak pemandu yang jarang mau membawa rombongan ke Air Terjun Siluman karena takut tidak memuaskan wisatasan sesampainya di sana.