Wisata Yogyakarta
Berburu Sepatu dan Tas Kulit di Manding, Sentra Kerajinan Kulit di Yogyakarta
Berada di Jalan Dr. Wahidin Sudiro Husodo Manding Sabdodadi, Bantul, kawasan ini telah dikenal sebagai penghasil kerajinan kulit sejak tahun 1957.
Editor:
Malvyandie Haryadi
Selain wisata belanja, di Manding juga terdapat wisata edukasi.
"Kami melayani kunjungan wisatawan yang ingin melihat secara langsung bagaimana proses pembuatan barang kerajinan dari kulit," ujar Jumakir.

Proses pembuatan tas kulit di Manding. (Tribun Jogja/Hamim)
Wisatawan bahkan bisa langsung balajar membuat barang kerajinan, seperti dompet, tas, alas sepatu, dan nanti hasil karya mereka bisa dibawa pulang.
Dijelaskan Jumakir, awal mula Manding bisa menjadi pusat kerajinan kulit terbesar di Yogyakarta adalah dari tiga orang yang belajar membuat dan memperbaiki pelana kuda di Museum Kereta Keraton Yogyakarta.
"Saat itu pada tahun 1947, tiga pemuda kampung Manding belajar mengolah kulit disana. Selain belajar memperbaiki membuat dan pelana kuda, ketiga orang tersebut belajar secara otodidak bagaimana membuat kerajian lain," katanya,
"Awal mula yang dibuat adalah ikat pinggang warok yang berukuran besar. Setelah belajar kurang lebih selama 10 tahun, akhirnya mereka pulang dan mulai membuka usaha di rumah," sambung Jumakir.
Saat ini kerajinan kulit Manding tidak hanya dipasarkan di desa tersebut tetapi juga dipasarkan hampir di seluruh wilayah Indonesia, bahkan banyak juga yang dikirim ke luar negeri.
Akses menuju Manding sangat mudah.
Bila dari arah kota Jogja silahkan kearah selatan mengikuti Jalan Parangtritis.
Sesampainya di kilometer 11 akan ada perempatan lampu merah yang disebelah kanannya terdapat gapura besar bertuliskan sentra industri kerajinan kulit Manding.
Perjalanan kesana bisa ditempuh dengan kendaraan umum dari kota Jogja, melalui terminal Giwangan carilah bus kecil jurusan jogja-parangtritis, kira-kira ongkos sekali jalan Rp 5000,
Atau bisa dengan menggunakan taksi, tentu saja agak sedikit mahal kira-kira Rp 50.000 dari pusat kota jogja.
Menggunakan kendaraan pribadi akan lebih leluasa mengatur waktu, tidak terikat jam angkutan kendaraan yang ada.