Wisata Sumut
Pantai Indah di Nias Ini Tak Kalah dengan Bali atau Lombok, Sayang Diabaikan Pemerintah Lokal
Pantai di Kecamatan Lahewa ini hanya dikunjungi penduduk sekitar. Padahal keindahannya, layak disetarakan dengan keindahan Bali dan Lombok
Editor:
Malvyandie Haryadi
"Pantai ini tidak terperhatikan, tidak dikelola pemerintah setempat. Ya kami penduduk sekitar yang turun tangan," katanya.
Padahal, tambahnya, di sini wisatawan bisa mendapatkan suasana pantai layaknya di Bali dan Lombok.
Pemandangan air laut yang biru, sunset yang menakjubkan hingga batu karang dan ikan yang beraneka ragam.

Mengabadikan keindahan Pantai Tureloto. (Tribun Medan/Silfa)
"Turis mancanegara sudah menyadari itu, sehingga turis luar tidak ada henti-hentinya berkunjung, biasanya turis datang di hari biasa dan melakukan kegiatan snorking serta diving di tengah laut," katanya.
Ia menuturkan, di sana juga ada menyediakan jasa menyusuri pantai dengan sampan nelayan, bisa pula menyeberangi pulau kecil di sana yang memiliki pemandangan pepohonan rimbun, dengan biaya 10 ribu perorang.
"Biasanya wisatawan menyusuri pantai kemudian nyeberang ke pulau untuk piknik. Mereka bawa makanan sendiri atau pesan makanan di sini, dan bawa ke sana," katanya.
Katanya, karena belum terkelola dengan baik, untuk fasilitas diving atau snorking belum tersedia, biasanya turis mancanegara bawa alat sendiri.
"Tapi, untuk wisatawan lokal yang mau fasilitas ala kadar untuk melihat bawah laut, di sini ada kacamata renang, yang disewakan seikhlasnya berapa mau bayar," katanya.
Penduduk sekitar yang memiliki warung di sana memang sangat menyambut tamu, selain bebas parkir dan menggunakan kama mandi, retribusi masuknya pun tidak ada.
Wisatawan bisa sepuasnya menikmati pantai dengan tidak ada biaya.
Cukup membawa bekal dan tikar untuk piknik di bawah pepohonan dan memesan lauk seafood seperti ikan bakar.
Pantai Tureloto berhadapan langsung dengan Samudera Hindia yang terkenal mempunyai ombak besar.
Tetapi di pantai ini tidak ada yang namanya ombak besar, hal itu dikarenakan terdapatnya gugusan karang yang berada di beberapa ratus meter dari bibir pantai yang berjajar menyerupai sebuah benteng sebagai pemecah ombak.
Pemandangan pantai ini berubah pasca tsunami 2005.
Dulu pantai ini layaknya pantai yang biasa ditemui, ada pasir pantai yang melimpah di garis bibir pantai.