Wisata Kaltim
Mampir di Angkringan Van Java, Samarinda: Dikemas Modern Tanpa Meninggalkan Ciri Khas Jogja
Sekilas namanya unik, namun tidak meninggalkan cita rasa kuliner tradisional yang khas ala Yogyakarta.
Editor:
Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribun Kaltim Budhi Hartono
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Angkring Van Java, kedai tradisional dengan gaya moderen, hadir di Kota Samarinda.
Sekilas namanya unik, namun tidak meninggalkan cita rasa kuliner tradisional yang khas ala Yogyakarta.

Menu angkringan. (Tribun Kaltim/Budhi Hartono)
Jika mendengarkan Angkringan, kesan yang terbayang, makanan yang dijajakan dengan menggunakan gerobak.
Tapi Angkring Van Java milik Dwi Hartati berbeda.
Konsep yang ditawarkan mirip dengan Kafe dan menyajikan menu ala prasmanan.
Bertempat di Jalan Kesuma Bangsa, tepatnya di Komplek Gelanggang Olah Raga, Stadion Segiri, Samarinda, Provinsi Kaltim. Angkring Van Java, menyuguhkan menu khas Jogjakarta.
Suasana Angkring Van Java, selain punya khas menu Jogja, atmosfernya menegaskan bergaya Jawa.
Saat Anda mendatangi Angkring Van Java, terlihat sepeda ontel yang dipajang di dindingnya.

Angkringan Van Java. (Tribun Kaltim/Budhi Hartono)
Anda memilih tempat outdoor untuk menikmati sajian kuliner khas Jogja, di bawah tenda payung dengan menampung sekitar 20 tempat duduk.
Untuk tempat di indoor bisa menampung sekitar 30 orang.
Angkring Van Java menyediakan menu yang khas kota Jogja.
Mulai dari gudeg, sate jeroan, sate gudeg, sayur krecek kulit sapi, oseng-oseng mercon.
Tidak hanya itu, Angkring Van Java juga menyajikan nasi uduk beras merah.
Untuk sajian minuman, menawarkan kopi jos, wedang jahe, wedang lanang.
"Minuman ini bisa menambah stamina. Kami pakai bahan-bahan tradisional yang dibuat sendiri. Di Jamin halal," kata Dwi Hartati, Sabtu (14/11/2015).
Soal harga, Anda tidak perlu khawatir. Menu tradisional dengan rasa yang unik, harganya pun relatif terjangaku.
Harga berkisar antara Rp 5.000 hingga Rp 10.000.
Angkring Van Java Biasa beroperasi mulai pukul 10.00 wita hingga tengah malam.
Meski baru beroperasi satu bulan, hampir setiap malam ramai dikunjungi warga Samarinda.
Pengunjungan dimanjakan dengan alunan musik khas Jawa sesuai dengan nama dan konsepnya, Angkring Van Java.
"Karena ini khas dari Jawa, makanya namanya Van Java. Menu khasnya ada sate paru, kikil. Tapi di sini yang beda, ada gudegnya," jelas Dwi, kepada Tribun.