Wisata Sumut
Air Terjun Glugur: Tawarkan Pemandangan dan Suasana yang Menyenangkan bagi Traveler
Indahnya Air Terjun Lima, Desa Glugur, Langkat, menarik wisatawan untuk menempuh jauh dan sulitnya medan yang harus dilewati.
Editor:
Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribun Medan, Silfa Humairah
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Indahnya Air Terjun Lima, Desa Glugur, Langkat, menarik wisatawan untuk menempuh jauh dan sulitnya medan yang harus dilewati.
Selain memiliki tebing tinggi yang mengalirkan air yang deras, objek wisata ini juga memiliki kelebihan pada jernihnya air dan sungai sepinggang yang bisa buat berendam dan bermain air serta berkumpul tepat di bawah air.

Air terjun Lima, wisata baru di Desa Glugur. (Tribun Medan/Silfa)
Ini yang harus ditempuh wisatawan untuk menuju Air Terjun Lima.
Masuk ke hutan belantara Taman Nasional Gunung Leuser dari pintu masuk Desa Glugur, kemudian tracking sekitar 45 menit dan menyeberangi sungai Glugur yang cukup panjang dan memiliki batu yang licin.
Irwansyah, pemandu wisata, menuturkan medan menuju Air Terjun Lima cukup menantang karena harus melewati bukit hutan belantara yang cukup terjal.
Belum lagi kalau habis hujan di hari atau minggu sebelumnya, akan cukup kesulitan karena ada bekas longsor dan tanah yang licin.
Tapi tenang, perjalanan tracking atau sulitnya cuman 45 menit, dan wisatawan sudah dapat melihat pemandangan arus sungai hingga tingkatan air terjun satu, dua, tiga dan empat yang tidak kalah menakjubkan.
Yap, jarak dari air terjun satu dengan air terjun kainnya hanya sekitar 100 meter hingga 500 meter.

Akses menuju Air Terjun Lima, Desa Glugur, Sumatera Utara. (Tribun Medan/Silfa Humairah)
Jadi siap-siap dibuat takjub dan lupa lelahnya medan sulit.
Di sana, jika beruntung wisatawan juga bisa melihat aktifitas lutung yang sedang bermain di ranting atau sedang makan buah hutan.
Tapi tidak perlu takut karena lutung biasanya tidak mengganggu tamu atau wisatawan yang masuk ke hutannya.
Asal wisatawan tidak menggaggu, dijamin bisa puas melihat pemandangan aktifitas lutung tersebut atau sekadar mengambil fotonya.
Daya tarik tersebut yang membuat objek wisata ini cepat dikenal dan ramai dikunjungi wisatawan.
Menurut Irwansyah, walaupun baru dibuka akhir 2014, pengunjung sudah berdatangan dari beragam tempat bukan hanya wisatawan sekitar kota Medan tapi