Sabtu, 13 September 2025

Wisata Solo

Ini Penyebab Bule-bule Amerika Suka Barang Antik di Pasar Triwindu Solo Meski Harganya Mahal-mahal

Meski harga barang-barang antik di Pasar Triwindu Solo mahal-mahal, bule-bule Amerika dan Jepang tetap berdatangan karena faktor ini.

TRIBUNSOLO.COM/ LABIB ZAMANI
Barang-barang antik yang dijajakan di Pasar Triwindu, Solo. Mahal-mahal tapi tetap banyak diminati wisatawan. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Labib Zamani

 TRIBUNSOLO.COM, SOLO – Setiap hari, terutama saat hari libur, pasar tradisional di kawasan Ngarsopuro, Kelurahan Keprabon, Banjarsari, Solo, Jateng, ini ramai oleh pembeli maupun orang yang melihat-lihat.

 Demikian pula saat jurnalis TribunSolo.com datang ke sana, akhir Maret lalu, tampak banyak warga di pasar tersebut.

 Bukan hanya warga domestik melainkan juga mancanegara, antara lain dari Australia, Jepang, Malaysia, Amerika Serikat, dan  Eropa.

 
Hamid, seorang pedagang barang antik di Pasar Triwindu, Solo, sedang mengelap barang-barang antik dagangannya (TRIBUNSOLO.COM/ LABIB ZAMANI)

Pasar tradisional berlantai dua, yang terdiri dari sekitar 200 kios tersebut, buka pagi hingga sore mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB.

 Itulah Pasar Triwindu, yang para pedagangnya menjual barang antik, termasuk barang-barang perlengkapan rumah tangga kuno.

 Contohnya, gelas antik, piring antik, kaca cermin antik, lampu panjang antik.

 Ada juga keris, lukisan, keramik, sepeda ontel, patung, topeng antik, dan uang kuno baik kertas maupun logam.

 Adapun harga barang-barang antik yang dijual di sana bervariasi, tergantung tahun pembuatan barang alias usia barang tersebut.

 Bervariasi, mulai dari puluhan ribu rupiah hingga jutaan rupiah.

 Lampu hias kerek antik, misalnya, dijual Rp 2 juta per buah padahal di tempat lain mungkin hanya Rp 350 ribu.


Aneka barang antik yang dijajakan di Pasar Triwindu di kota Solo (TRIBUNSOLO.COM/ LABIB ZAMANI)
 

 "Memang seperti itu harganya, karena untuk mencari yang buatan lama sekarang juga sulit," kata pedagang Pasar Triwindu Solo, Hamid (40), kepada TribunSolo.com, di kiosnya.

 Meski harga barang-barang di Pasar Triwindu relatif  mahal, kata Hamid, tetap saja banyak pembeli maupun pengunjung datang mencari barang antik.

 Bahkan, pada hari tertentu para pembeli ini meningkat dibanding hari biasa.

 "Seperti sekarang ini (saat libur panjang, Red) pembeli maupun orang yang datang naik 50 persen dibanding hari biasa," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan