Kamis, 21 Agustus 2025

Staycation Jadi Tren Liburan Alternatif Saat Pandemi, Simak Tiga Hal yang Harus Diperhatikan

Masyarakat diimbau berlibur di berbagai tempat di Indonesia, guna menghindari penumpukan pelaku perjalanan di wilayah tertentu.

Shutterstock
Ilustrasi staycation. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Seiring meningkatnya kesadaran masyarakat terkait aturan perjalanan dan protokol kesehatan selama liburan, saat ini terdapat tren baru alternatif pengisi liburan yang relatif aman,  yakni staycation atau berlibur memanfaatkan fasilitas hotel.

Masyarakat dapat memilih hotel tak jauh dari tempat tinggal yang telah menerapkan protokol kesehatan ketat dan memiliki standar sertifikasi Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety
(Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan) atau CHSE.

Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Nia Niscaya mengatakan, terdapat tiga hal yang harus diperhatikan masyarakat dalam berwisata termasuk menginap di hotel.

“Prokes adalah keharusan, sebagai cara kita hidup berdampingan dengan pandemi,” tegas Nia dalam dialog KCPEN, Kamis (9/12/2021).

Ia menjelaskan, sebagai bagian untuk membangun kepercayaan masyarakat, pihaknya memiliki program Indonesia Care.

Baca juga: 6 Cara Nikmati Staycation Seru saat Momen Liburan Akhir Tahun Bareng Keluarga

Program ini guna memastikan hotel sebagai tempat yang aman bagi pengguna, termasuk telah menerapkan CHSE.

Ilustrasi staycation.
Ilustrasi staycation. (Bahrain Confidential)

Nia memandang baik mulai munculnya tren staycation sebagai alternatif berlibur.

“Ini memberikan bukti bahwa industri pariwisata dapat bangkit di kala pandemi, mendorong perekonomian, dan masyarakat dapat melihatnya sebagai opsi berwisata dari titik terdekat,” tuturnya.

Staycation juga menjadi alternatif liburan yang aman karena dapat dilakukan dalam rombongan kecil dan terjaga dan tidak menggunakan transportasi umum yang besar.

Baca juga: Ingin Staycation Mewah Lebih Irit? Intip Promo Hotel Murah Bintang 5 di Bandung Ini!

Namun tetap menghasilkan pengalaman yang berbeda, yang merupakan esensi liburan.

“Apresiasi kepada hotel-hotel yang menghadirkan beragam kegiatan bagi pengunjung di dalam lingkungan hotel,” ujar Nia.

Dikatakan Nia, sebuah data menunjukkan  saat ini, prosentase terbesar pertimbangan masyarakat adalah penerapan protokol kesehatan pada fasilitas tersebut, baru disusul dengan diskon, kebijakan refund dan lain-lain.

Cara Memilih Hotel

Terkait penerapan prokes dan CHSE, Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Hariyadi Sukamdani menyebutkan, 10 - 11 ribu hotel dan restoran di Indonesia telah bersertifikat CHSE dan protokol kesehatan sudah melekat dalam peraturan hotel serta restoran.

“Dari Oktober hingga saat ini, juga setelah hotel dibuka secara penuh pada November, tidak ditemukan klaster baru,” ujar Hari.

Namun demikian, ia menegaskan, kehati-hatian tetap diterapkan, kegiatan pariwisata tetap berjalan tapi selebrasi ditiadakan dan menghindari terjadinya penumpukan tamu.

Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diterapkan sesuai asesmen di tiap daerah selama Nataru, dinilai Hari sebagai sesuatu yang kondusif untuk industri perhotelan, serta
terbukti meningkatkan jumlah hunian di hotel.

Dalam liburan Nataru kali ini, Hari mengimbau masyarakat dapat berlibur di berbagai tempat di Indonesia guna menghindari penumpukan pelaku perjalanan di wilayah tertentu.

“Indonesia wilayahnya luas, jadi silahkan justru mengisi wilayah-wilayah yang masih longgar karena destinasi kita sangat luas,” anjurnya.

Kesempatan yang sama, Ketua Umum Himpunan Humas Hotel Jakarta, T. Marlene Danusutedjo juga menyatakan, kesadaran masyarakat akan perlindungan kesehatan sudah cukup meningkat, kepedulian terhadap prokes dan CHSE juga semakin tinggi.

Staycation menjadi salah satu pilihan yang disukai.

Hotel-hotel di Jakarta, dikatakannya, sudah tersertifikasi Indonesia Care dan CHSE yang auditnya berlangsung menyeluruh.

Di hotel sendiri, untuk pengetatan prokes, selain memastikan tersedianya fasilitas penunjang, juga ada petugas yang bertugas memantau dan mengontrol pelaksanaan protokol kesehatan.

“Ada satgas internal yang selalu berkeliling membantu mengingatkan pengunjung, untuk itu kami memohon kerja samanya agar mau diingatkan,” tutur Marlene.

Untuk membantu masyarakat yang makin kritis memilih hotel, Andre Binarto sebagai Influencer memberikan masukan, bahwa di situs online travel agent seringkali tercantum tanda atau logo pada properti yang sudah menerapkan CHSE dan prokes untuk mempermudah pemilihan.
“Aktivitas di dalam hotel lebih aman karena semua tersertifikasi,” tegasnya. 

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan