Lokal Asri
Menyusuri Desa Adat Bubohu, Wisata Religi Berbasis Alam di Gorontalo
Mendiang Yosef Tahir Maruf atau yang dikenal dengan nama Yotama adalah sosok di balik lahirnya Desa Adat Bubohu.
Editor:
Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Indonesia erat kaitannya dengan kehidupan masyarakat muslim. Hal tersebut juga terlihat dari banyaknya daerah yang dijadikan sebagai wisata religi. Salah satunya terletak di Desa Bongo, Kecamatan Batudaa Pantai, Kabupaten Gorontalo, di mana tak lain dikenal dengan nama Desa Adat Bubohu.
Desa Adat Bubohu, lebih dari sekadar destinasi wisata religi. Desa yang berjarak 10 kilometer dari pusat kota ini memiliki wisata religi berbasis alam — memperdalam ilmu agama sembari menikmati keindahan Sang Pencipta yang tiada tandingannya.
Berkat pesona wisata budayanya, Desa Adat Bubohu telah ditetapkan sebagai Desa Wisata Religius oleh Pemerintah Gorontalo pada 2004. Bahkan, desa ini terpilih sebagai salah satu dari 50 desa wisata terbaik ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021.
Sang Perintis
Mendiang Yosef Tahir Maruf atau yang dikenal dengan nama Yotama adalah sosok di balik lahirnya Desa Adat Bubohu. Ada keinginan kuat dalam diri Yotama menjadikan desa tersebut sebagai pusat pengkajian ilmu agama Islam, sekaligus sebagai tempat wisata yang menarik perhatian pengunjung.
Menariknya, Yotama mulai merintis membangun desa wisata religi sejak masih duduk di bangun SMA. Keterbatasan dana untuk membangun infrastruktur yang memadai tak menyurutkan semangatnya. Hingga akhirnya, Yotama berhasil menyulap wilayah yang semula gersang dan kering menjadi hijau rimbun dan berlimpah air, serta kental dengan wisata religi di dalamnya.
Baca juga: Wisata Ramadan Berkesan di Kampung Adat Mahmud: Religi, Budaya, dan Alam yang Lestari
Saat memasuki Desa Adat Bubohu yang dipenuhi pohon mahoni dan rerimbunan berbagai jenis pohon lainnya, masyarakat setempat terbiasa mengucapkan salam yang menjadi ciri khas Muslim kepada siapa pun yang ditemui. Rupanya, ini menjadi tradisi yang sudah diajarkan Yotama sejak dulu.
”Saya mengajarkan tiga hal di sini, yaitu salam, jabat tangan, dan cium tangan dari yang muda kepada orang tua, selain menanam pohon,” kata Yotama, seperti dikutip dari laman Kompas.
Pesantren Alam Bubohu
Salah satu wisata religi yang khas dari Desa Adat Bubohu tak lain adalah kehadiran pesantren alam Bubohu. Bukan hanya sekadar mendapatkan ilmu agama, siapa pun yang belajar di sana bisa melihat pemandangan yang begitu indah.
Di lingkungan pesantren alam Bubohu, terdapat pemandangan khas berupa, yakni barisan gubuk Wombohe yang berjajar rapi dan juga menjadi ciri khas pesantren. Ada pula bangunan kayu menyerupai toyopo, wadah khas bungo yang biasa digunakan untuk menyimpan kue saat peringatan Maulid Nabi, di mana bangunan ini juga memiliki filosofi tersendiri yang tak kalah penting.
Di lingkungan Wisata Religius Bubohu juga terdapat banyak koleksi kayu dengan taksiran usia sampai ratusan tahun. Bahkan, didalamnya berisi sejarah perkembangan peradaban islam pada masa lampau. Ada pula Maa taduwolo, bangunan yang digunakan untuk menyimpan sejarah dari masa lampau beserta warisan adat dan budayanya.
Masjid Walima Emas
Masjid Walima Emas juga menambah keindahan panorama alam sekitar Desa Adat Bubohu. Dibangun di puncak bukit kapur yang tandus, masjid berukuran 8x8 meter ini memiliki kubah utama dan 4 kubah pendamping yang lebih kecil. Uniknya, kubah-kubah tersebut dibuat mirip kue kolombengi khas Gorontalo yang tersusun rapi.
Meskipun berada di puncak bukit kapur yang tandus, masjid ini justru berlimpah air bersih. Berlimpahnya air masjid ini menjadi berkah tersendiri bagi pengunjung, air ini bisa dinikmati kesegarannya saat mengambil air sembahyang atau berwudhu.
Artikel ini merupakan bagian dari inisiatif Lokal Asri yang berfokus pada lokalisasi nilai-nilai tujuan pembangunan berkelanjutan. Pelajari selengkapnya!
Lokal Asri
5 Hewan Sakral Simbol Kehidupan di Alam Indonesia, Bukan Cuma Mitos! |
---|
Pendaftaran Lestari Summit 2025 Resmi Dibuka, Pertama Kalinya Terbuka untuk Umum |
---|
Dari Egrang hingga Gasing: Permainan Tradisional yang Menghidupkan Wisata Alam Indonesia |
---|
Wow, 4 Destinasi Wisata Alam Indonesia Ini Pernah jadi Lokasi Syuting Film! |
---|
Rayakan Kemerdekaan Indonesia, Pasar Murah Sembako Nasional Hadir di Kupang |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.