Tribunners / Citizen Journalism
Covid-19: Tanggung Jawab Media Versus Nilai Ekonomi
Kekuatan yang dimiliki media dalam penyebaran informasi sangat luar biasa. Semua jenis media; media cetak, media elektronik, media baru dan sosmed
Editor:
Toni Bramantoro
OLEH: Umaimah Wahid
Kekuatan yang dimiliki media dalam penyebaran informasi sangat luar biasa. Semua jenis media; media cetak, media elektronik, media baru dan sosial media mempunyai daya pengaruh besar bagi masyarakat bentuk fungsi media.
Pengaruh penetrasi dan pembentukan opini publik semakin menggurita dengan pengelolaan media sebagai industri yang dipercaya oleh seluruh manusia diseluruh dunia. Kekuatan tersebut semakin kuat karena media dikelola atas dasar pertimbangan ekonomi, dimana kepentingan kapitalisme mendomina industri media setiap harinya.
Media saat ini bukan lagi kekuatan keempat dalam sistem demokrasi, melainkan menjelma menjadi kekuatan kedua, setelah pemerintah atau bahkan menjadi kekuatan pertama sebagai pencipta opini dan propaganda terhadap masyarakat.
Media menjelma menjadi kekuatan politik, sosial budaya, budaya dan ekonomi. Pengaruh media telah mampu menggerakkan perubahan pada masyarakat. Kekuatan media ini menjadikan media berperan dalam setiap aktivitas, termasuk bencana, seperti tsunami, gempa bumi, banjir dan pada tahun 2020 kasus epidemi wabah virus corona (covid19).
Sejak diumumkan oleh Presiden ditemukannya kasus Virus Corona di Indonesia pada Senin, 3 Maret 2020, Indonesia dihentakkan dengan munculnya Corona virus yang mematikan. Pada awal muncul dikenal dengan nama Corona virus Disease-2019 atau disingkat COVID-19.
Mengutip Worldo meters, jumlah kasus global per 22 Maret 2020 adalah 308.659. Indonesia sampai hariMinggu 22 Maret 2020 pukul 15.52 WIB terdapat 514 kasus konfirmasi dengan jumlah kematian 48 kasus dan 29 kasus sembuh. Kondisi wabah virus corona sudah sangat mengkhawatirkan karena dapat saja semakin meluas, dan memporak porandakan kehidupan normal masyarakat Indonesia dalam berbagai bidang terutama kesehatan dan ekonomi.
Media & Solidaritas Bangsa
Bagaimanapun Virus covid19 telah mewabah dan kita tidak bisa menggap remeh dan bersikap seolah-olah virus ini tidak berbahaya. Faktanya virus covid19 meluas dengan cepat menjadi epidemi yang sangat mudah menjangkiti masyarakat.
Dalam upaya penanggulangan virus ini, tentu membutuhkan kesikapan dan ketegasan pemerintah dari pusat maupun daerah. Media dapat berperan secara sungguh-sungguh sebagai medium informasi. Media tidak hanya menjalankan fungsi sebagai sumber hiburan, yang penting saat penanggulangan wabah covid-19, media harus mempunyai sikap terpuji dan luhur, yang secara bertanggung jawab mengambil peran sebagai sumber informasi, edukasi dan pengawasan.
Dalam menjalankan fungsi informasi media sudah menjalankan fungsinya dengan baik, dengan memberitakan berbagai persoalan, kejadian dan fenomena serta fakta terbaru setiap harinya mengenia virus corona.
Namun media sepatutnya menyadari bukan hanya sekedar menjalankan fungsi informais, melainkan juga memberikan edukasi kepada masyarakat. Media tidak hanya mengedepakan nilai ekonomi, mencari keuntungan dari berbagai informasi atau berita yang sebarkan kepada masyarakat. Lebih dari itu, media menjadi bagian aktif dalam pencegahan dan penanggulangan wabah covid-19.
Informasi yang mengandung edukasi sangat diperlukan oleh masyarakat dalam keadaan tidak menentu saat ini, dimana beragam informasi yang tidak bertanggung jawab tersebar secara bebas dan terbuka terutama melalui media sosial dan media online yang sebagaian besarnya tidak bertanggung jawab.
Informasi yang tepat dan benardari media-media yang bertanggung jawabakan dapat menghindarkan masyarakat dari 1) distors iinformasi, 2 ) miss informasi, dan berbagai bentuk kesalah pahaman makna dan pemahaman masyarakat. Semua itu memunculkan kenyamanan di tengah kondisi tidak mennentu dan tidak menimbulkan perasaan adanya ‘teror’ bagi mereka terhadap virus corona.
Media yaitu perusahaan media tidak sekedar memikirkan keuntungan semata atas nilai ekonomi yang mereka peroleh. Media harus hadir secara bertanggung jawab, dan berada di garis depan membangkitkan solidaritas bangsa (nation solidarity) sehingga mampu melahirkan yang mensinergikan kekuatan semua komponen bangsa Indonesia yang secara bersama-sama, saling tolong menolong menghadapi musibah epidemi covid19.
Informasi yang jells dan tepat juga memunculkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Menegaskan bahwa pemerintah ‘hadir’ dan menjaga kepentingan mereka sebagai rakyat Indonesia. Kepercayaan rakyat kepada pemerintah dapat meningkatkan solidaritas diantara mereka yang dapat bermanfaat dalam mewujudkan kerjasama atau kolaborasi sehingga penanggulangan virus corona akan lebih mudah, terarah dan terukur penanggulangannya.
Media: Ruang Publik dan Nilai Ekonomi
Media merupakan komunikator yang sangat digdaya dibandingkan bentuk komunikator lainnya dalam upaya memenangkan ‘hati dan pikiran’ massa. ‘The powerof media’ yang mengkonstruksi realitas baru dan tidak ada satupun kekuatan dalam sistem sosial yang mempunyai kekuatan seperti media massa.
Kekuatan dan kekuasaan inilah yang menjadi fokus dalam pengelolaan media dan massa. Isi (conten)adalah ‘darah’ yang menghidupkan realitas sosial di tengah masyarakat sebagai wujud ruang masyarakat modern ‘terkomtaminasi’ oleh kekuatan media. Masyarakat terbelenggu dalam dinamika media yang cenderung mempunyai kepentingan dengan kekuasaan baik kekuasaan politik, ekonomi maupun sosial budaya.
Realitas tersebut secara signifikan berakibat pada konstruski media. Media yang dipercaya sebagai kekuatan dalam perjuangan penanggulangan covid19, justru yang terjadi sebaliknya, kebebasan masyarakat ditengah masyarakat mengarah kembali kepada situasi yang mematikan kebebasan dalam menyatakan pendapat.
Media harus menerapkan tanggung jawab sosial mereka yang diamanahkan dalam UU Pers dan UU Penyiaran. Bukankah, media adalah bagian dari sistem sosial dan politik di Indonesia. Sudah saatnya dalam kondisi seperti sekarang ini, media tidak boleh abai, melainkan menjadi elemen paling depan mendukung penanggulangan covi- 19 ini.
Ruang publik yang kuat harus tercipta sehingga penanggulangan epidemi covid-19 dapat dilakukan dengan keselamatan masyarakat maksimal. Ruang publik yang sehat membutuhkan dukungan media sebagai kekuatan tengah yang menjembatani antara kekuatan dan kekuasaan penguasa dan pengusaha dengan kepentingan masyarakat.
Pemilik media banyak yang menjadi bagian aktif dalam politik dan menjadi bagian dari kekuasaan sehingga dicurigai media bagian dari ‘kaki tangan’ pemerintah dan pemilik modal semata yang akan mematikan ‘tanggung jawab sosal media untuk memperikan informasi yang benar dan adil kepada masyarakat.
jIka ruang publik tercipta dengan baik, maka informasi dari media sudah mencukupi untuk memenuhi informasi kepada masyarakat sehingga mengurangi pemanfaatan informasi hoax yang meresahkan. Sekaligus tidak memerlukan banyak influencer ‘bayaran’.
Yang sampai saat ini kurang jelas konstribusinya dan bahkan membuat bebal rasa kritis masyarakat, atau bahkan menjadi sumber konflik baru di tengah masyarakat. Entah jika hal tersebut yang diinginkan oleh pemerintah dan pihak-pihak tertentu dengan membayar buzzer dan influencer.
Media sejatinya harus menjadi bagian yang konstrukstif dan bertanggung jawab kepada masyarakat bukan hanya kepada ‘pemilik media’. Oleh karenanya new media dan media sosial diharapkan dapat menjadi saluran transformasi informasi yang lebih baik karena mempunyai peluang yang besar dalam menciptakan publicsphere yang dinamis, bahkan acap kali mengalami perubahan secara cepat.
Dalam konteks epidemiwabah corona, tial media itu sendiri terjadi perang opini akibat sumber informasi dan pemahaman yang berbeda. Eksistensi media sosial menjadi kekuatan tandingan yang memberi ruang bagi khalayak dalam mengekspresikan ide, opini atau nilai nilai lainnya. Namun bagaimanapun media lama tetap menjadi primadona dalam penyampaian informasi yang akurat.
Masyarakat tentu berharap media kembali ‘cerdas’! Apapun alasannya, sebuah ‘bencana’ atau wabah epidemi seperti covid-19, pengelolaannya dapat lebih mudah jika masyarakat bersinergi dengan pemerintah dan semua elemen bangsa. Media dapat mempersuasi masyarakat dengan memunculkan kesadaran mereka sebagai sebuah bangsa yang dapat berjuang secara bersama-sama melawan corona virus.
Media harus memunculkan kesadaran dan perasaan, wabah yang sedang dihadapi masyarakat saat ini merupakan persoalan bersama bukan persoalan individu, kelompok atau pihak tertentu saja.
Media harus bertekad menciptakan ‘solidaritas sosial sebagai sebuah bangsa’. Sebagai perasaan saling percaya antara para anggota dalam suatu kelompok atau komunitas bahwa ‘kepahitan ini kita alami bersama dan dapat diupayakan keluar dari musibah ini dengan kekuatan bersama juga. Jika sebagai bangsa, kita saling percaya maka akan melahirkan kekuatan dalam menggerakkan energi masyarakat sehingga menjelma sebagai kekuatan yang dahsyat.
Kekuatan sinergis tersebut dapat memudahkan kita untuk menghela wabah covid-19 tanpa saling salah menyalahkan, bersikap yang melahirkan konflik baru bahkan saling tidak percaya diantara elemen-elemen bangsa. Jika hal itu terjadi, maka akan menjadi kelemahan yang menjadi ‘petaka’ bagi Indonesia. Media harus mengambil peran secara aktif dan terus menerus membangun persahabatan saling hormat-menghormati, bertanggung jawab dan memperhatikan kepentingan masyarakat sebagai tujuan pertama dan utama. Kita adalah satu Indonesia, jadi kondisi apapun, media menempatkan diri mendukung kebijakan dan langkah-langkah pemerintah dalam penanggulangan covid-19 tanpa kehilangan ‘sense of critical’ sebagaimana lazimnya fungsi media.
Indonesia mempunyai kekuatan solidaritas mekanik yang diikat oleh “kesamaan” dalam bentuk kesadaran kolektif. Artinya sebagai sebuah bangsa yang sedang menghadapi wabah, Indonesia harus menyadari bahwa kita mempunyai kekuatan dalam berkerjasama. Kekuatan tersebut dibentengi oleh ideologi yang sama yaitu Pancasila dan UUD 1945.
Ini merupakan nilai tambah dengan 270 juta lebih penduduk Indonesia yang menyatu dalam persatuan dan kesatuan Indonesia merupakan energi dahsyat yang seharusnya dalam menjadi kekuatan dalam menghadapi apapun bentuk musibah, termasuk kasus covid19. Namun tentu disadari tanpa upaya secara bersama-sama, kekuatan dapat berubah menjadi kelemahan.
Media harus melihat kondisi saa tini, sebagai persoalan bersama, dimana masyarakat adalah mitra bukan hanya sebagai konsumen yang menjadi target konsumsi informasi. Media harus menggalang solidaritas untuk mendukung persoalan yang sedang dihadapi bangsa dan negeri Indonesia. Saatnya media menerapakan filosofi kerja media “Pers pancasila yang bebas namun bertanggung jawab.
Media sebagaimana harusnya dalam kondisi wabah yang dihadapi Indonesia membuktikan sebagai medium yang bertanggung jawab, berkerja atas dasar pertimbanga netika dan nilai-nilai kebudiluhuran. Artinya media tidak sekedar memikirkan keuntungan ekonomi semata. Saatnya media berubah haluan menjadi media perjuangan, namun dalam koridor tetap mempertimbangan nilai ekonomi, namun bukan lagi yang utama.
Melihat fenomena dan fakta berdasarkan data sudah sangat dibutuhkan kolaborasi atau kerjasama antara Perintah Pusat dan Daearah, serta semua komponen masyarakat agar tercipta sinergi untuk melawan wabah covid-19 bersama-sama. Sinergi akan mampu tercapai jika masyarakat percaya kepada pemerntah mampu menangani wabah ini.
Pemerintah harus mengambil kebijakan dan langkah-langkah yang tepat dan pro rakyat akan melahirkan kerjasama dan dukungan yang besar dan meluas dalam penanganan musibah covid19. Harapan besar seluruh masyarakat, bahwa kerjasama akan melahirkan rasa solidaritas di relung hati masyarakat Indonesia yang akan melahirkan perilaku saling tolong menolong, karena pada dasarnya Pemerintah tidak akan mungkin menyelesaikan sendiri masalah wabah covid-19 ini.
Media harus membantu membangun solidaritas dalam relung setiap anak bangsa. Ketika solidaritas Bersama muncul, maka akan muncul perilau-perilaku dan aktivitas yang menggerakkan ‘spirit’ masyarakat sehingga ‘epedemi’ yang sangat erat ini dapat dipikul bersama dan mampu meringankan semua pihak, termasuk pemerintah.
Bagaimana pun juga pemerintah baik pusat dan daerah adalah pihak yang mempunyai di diberikan kewenangan oleh rakyat oleh karenanya mereka mempunyai kekuasaan untuk membuat kebijakan dan mengambil langkah-langkah yang lebih membela kepentingan masyarakat yaitu kesehatan dan keselamatan mereka. Semoga wabah ini segara berakhir dan Indonesia mampu keluar bersama-sama sebagai ‘pemenang’ secara cerdas dan berbudi luhur.
* Umaimah Wahid, Dosen Magister Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email redaksi@tribunnews.com
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.