Tribunners / Citizen Journalism
Tiga Jurus Jitu Menghadapi Covid-19
Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo memperkenalkan jurus-jurus jitu menghadapi pandemi virus Corona dan Covid-19. Tiga jurus itu Iman, Aman, Imun.
Editor:
Setya Krisna Sumarga
Bahwa protokol kesehatan itu penting, sama pentingnya menjaga agar jangan sampai perut lapar karena tidak bisa makan.
Pendeknya, bagi-bagi masker wajib dibarengi aksi bagi-bagi makanan kepada mereka yang tidak mampu. Hanya dengan perut kenyang oleh makanan bernutrisi, imun otomatis akan terjaga.
Persis kasus yang menimpa pesepakbola dunia: Neymar Jr dan Ibrahimovic. Kedua atlet sepakbola profesional asal Brazil dan Swedia itu, sama-sama terpapar corona, dan sembuh dalam waktu empat hari.
Penjelasannya sederhana. Keduanya adalah atlet kelas dunia. Secara finansial tidak kekurangan, sehingga hidupnya tenang dan senang.
Secara fisik, sangat sehat karena sebagai atlet pro, harus menjaga fisik dengan rutin berolahraga. Terakhir, klub-klub sepakbola dunia, sangat memperhatikan nutrisi atletnya.
Dengan kata lain, kondisi Neymar dan Ibra sangat sehat dan memiliki imunitas tinggi terhadap masuknya virus.
Dengan kata lain, jika kita cukup makan, berusaha happy, serta melaksanakan iman-aman-imun, niscaya corona jauh.
Mengapa Doni Monardo merasa klop dengan yang disampaikan dr Tirta? Bisa dilihat dari jejak digitalnya.
Jauh sebelum dr Tirta mengunggah vlog seputar pentingnya “perut” diperhatikan, Doni sudah melakukannya di Natuna, awal Februari 2020,saat mengarantina tak kurang dari 238 WNI kita yang baru pulang dari Wuhan, China.
Doni juga menggagas pengiriman ikan segar dari Ambon untuk Secapa TNI serta secara rutin untuk dikonsumsi penghuni Wisma Atlet Kemayoran.
Bahkan pada bulan Juli 2020 ada ton 3 ikan tuna juga mendarat di Bandara Juanda Surabaya guna memenuhi nutrisi sejumlah pesantren di Banyuwangi.
Di Natuna, tidak hanya nutrisi yang dibanjiri. Ratusan WNI yang menjalani karantina dua minggu, juga diberi “nutrisi hati” berupa hiburan.
Selain fasilitas karaoke, juga didatangkan organ tunggal untuk mereka bisa bernyanyi-nyanyi. Tak ketinggalan papan catur dan aneka games lainnya sebagai teman pembunuh waktu.
Para prajurit dari Kogabwilhan I yang mendampingi selama proses karantina juga mengajak lari-lari serta olahraga pagi.
Pendek kata, semua WNI yang dikarantina tercukupi asupan nutrisi perut sekaligus “nutrisi” hati senang. Syahdan, tanggal 15 Februari 2020 semua dinyatakan sehat.
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email redaksi@tribunnews.com
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.