Tribunners / Citizen Journalism
Pandemi Menyederhanakan Hidup dan Mengubah Etika Sosial
Pandemi mengajarkan kita untuk mementingkan esensi dan bukan aksesori.
Editor:
Setya Krisna Sumarga
Ketidak hadiran kita dalam moment moment di atas, akan dimaklumi selama pandemi. . Di sini terjadi perubahan etika sosial. Dari hal yang semula dianggap kurang pantas, menjadi hal yang bisa dimaklumi.
Terbukti etika itu bukan sesuatu yang sifatnya stabil, menetap. Tapi bisa diubah menyesuaikan keadaan dan perkembangan jaman.
Pandemi menyebabkan kita hidup dalam ketidak pastian, mengajarkan kita untuk rendah hati. Siapapun kita, apapun status sosial yang kita miliki, kita semua memiliki kekhawatirah yang sama.
Hal itu menimbulkan rasa rendah hati dan perasaan sederajat, egaliter. Covid-19 tidak mengenal status sosial, kedudukan seseorang.
Setiap orang berisiko terpapar, terlebih lagi bila kita tidak menerapkan protokol kesehatan dengan baik dan benar. Siapapun kita, memiliki kahawatiran yang sama.
Pada saat ada tetangga, teman, kerabat yang terpapar, bersama sama kita akan mengulurkan tangan untuk membantu.
Kebersamaan yang ditampakkan saat membantu memenuhi kebutuhan mereka, tanpa memperdulikan apa agamanya, apa etnisnya, tanpa bendera primordial, menyatukan emosi kita sebagai satu bangsa yang tinggal dalam satu wilayah negara yang sama.
Hal ini memupuk kepedulian pada sesama yang membutuhkan dan juga memupuk nasionalisme.
Aspek Pengembangan Pribadi
Keharusan untuk tinggal di rumah dan hanya keluar rumah jika sangat perlu, menyebabkan kita punya lebih banyak waktu.
Aktivitas bersosialisasi yang kini dilakukan secara virtual, menyebabkan waktu kita tidak tersita untuk mencapai titik pertemuan.
Saya pribadi menggunakan waktu saya untuk membaca, menulis di media online, dan belajar filsafat. Bidang yang selama ini saya anggap sulit dan membuat kepala lekas pening, ternyata menarik untuk dipelajari dan didalami.
Sebelum pandemi, saya cukup jarang mempunyai waktu untuk membaca buku, walau saya bukan seorang yang berkarier di luar rumah, sebab masa masa tertentu waktu saya habis untuk bersosialisasi dengan teman, kerabat, kenalan.
Perubahan yang serba mendadak karena munculnya pandemi, menyadarkan kita akan pentingnya belajar dan terus belajar sepanjang hidup, karena ketidak pastian yang ada, menuntut kita untuk mampu menyesuaikan diri.
Untuk memiliki resiliency yang tinggi. Tanpa kemampuan menyesuaikan diri, kita akan tertinggal.
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email redaksi@tribunnews.com
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.