Sabtu, 11 Oktober 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Romantisme Citarum dan Kenangan Bersama Letjen Yogo Triyono

Doni Monardo mengenang momen saat menyeruput kopi bersama Presiden Joko Widodo di warung kopi di Bandung.

Editor: Dewi Agustina
Istimewa
Kenangan 4 Desember 2017, momen saat TNI Purn Dr (HC) Doni Monardo menyeruput kopi bersama Presiden Joko Widodo di warung kopi Sejiwa, Jl, Progo, Bandung, Jawa Barat. 

“Bapak Citarum Harum”, Letjen TNI (Purn) Doni Monardo mengapresiasi Dankodiklatad dan penyelenggara yang telah menggagas program Bela Negara Menjaga Alam.

"Tanggung jawab membela negara bukan hanya menghadapi ancaman musuh dari luar tetapi termasuk ancaman kerusakan alam atau lingkungan ekosistem harus kita bela," ungkapnya.

Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 15 Tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum akan berakhir pada 2025.

Doni Monardo berharap sudah mulai dipikirkan penanganan Sungai Citarum usai Perpres ini berakhir.

"Mohon kiranya Pak Wagub Jawa Barat (Uu Ruzhanul Ulum) dan tokoh masyarakat serta pihak terkait lainnya, mulai memikirkan masa depan penanganan Sungai Citarum setelah berakhirnya Perpres 15 Tahun 2018 ini," kata Doni.

Pasca Perpres, keterlibatan TNI-Polri menjadi berkurang. Karena itu, Doni menyarankan mulai sekarang sudah ada pembicaraan untuk menentukan pihak mana yang akan menjadi ujung tombak “pasukan penjaga Citarum Harum”.

"Kalau perlu, bicarakan lewat pertemuan, seminar, atau forum lain," ujar Kepala BNPB 2019 – 2021 itu.

Menurut dia, banyak organisasi, komunitas atau pegiat lingkungan di Jawa Barat, yang bisa diberdayakan terkait penanggulangan Sungai Citarum ke depan.

"Mohon dari TNI Polri bisa memberikan masukan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat, sehingga konsep penataan Citarum ke depan tidak boleh berhenti, aktivitasnya berjalan terus," tegas Doni.

Kenangan Buruk

Doni mengilas balik ke era kelabu, ihwal buruknya kondisi Sungai Citarum. Sungai itu bahkan dijuluki sebagai sungai terkotor di dunia.

Jangankan untuk mandi, menyentuh air pun tangan bisa gatal-gatal. "Namun sekarang, berkat kerja keras semua pihak, kondisinya jauh lebih baik," katanya.

Menurut Doni, upaya menjaga kualitas ekosistem Sungai Citarum merupakan bentuk tanggung jawab seorang warga dalam membela negaranya.

"Tanggung jawab membela negara ini, termuat dalam UUD negara kita, setiap warga negara wajib dalam bela negara. Nah, apa yang dibela terhadap negara. Itu bukan hanya menghadapi musuh dari luar, tetapi ancaman kerusakan alam atau lingkungan ekosistem juga harus kita bela," kata Doni.

Di tempat yang sama, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, keberhasilan penanganan Sungai Citarum tidak terlepas dari peranan berbagai unsur, salah satunya kolaborasi TNI-Polri dan berbagai unsur masyarakat.

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email redaksi@tribunnews.com

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved