Keji! Bocah Perempuan Dibunuh Setelah Dua Kali Diperkosa
Tewasnya Laila Nurhidayah, bocah berusia 2,5 tahun tewas akibat dibunuh dan diperkosa menambah panjang daftar kasus kekerasan terhadap anak.
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Yudhi Maulana
TRIBUNNEWS.COM, CIBUNGBULANG - Tewasnya Laila Nurhidayah, bocah berusia 2,5 tahun tewas akibat dibunuh dan diperkosa menambah panjang daftar kasus kekerasan terhadap anak.
Laila tewas di tangan BD (26) yang merupakan tetangga dari kakeknya di Kampung Pabuaran Tonggoh, Desa Girimulya, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Peristiwa tewasnya Laila bermula saat ia berkunjung ke rumah kakeknya, Jaka pada Sabtu (11/5/2016).
Ibu korban, Nuruliana (28) bercerita anaknya sedang main di rumah pelaku yang letaknya tak jauh dari rumah ayahnya sekitar pukul 09.30 WIB.
"Anak saya lagi main sama tiga temannya. Salah satunya itu keponakan si BD. Katanya mereka lagi main petak umpet," katanya kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (11/5/2016).
Lanjutnya, saat ingin menyuruh pulang anaknya, ternyata korban sudah tidak main lagi dengan teman-temannya.
Teman korban pun tak mengetahui keberadaan anaknya.
"Akhirnya dari situ saya dan warga mencari-cari bahkan sampai malam hari. Sampai besoknya hari Senin (11/5/2016) kita masih terus mencari," tuturnya.
Hingga akhirnya pada Senin petang sekitar pukul 18.30 WIB, anaknya ditemukan tewas di belakang rumah pelaku.
Korban pertama kali ditemukan oleh seorang guru ngaji, Ustaz Jaenudin saat mengantar muridnya pulang.
"Pas lewat samping rumah pelaku, saya nyium bau busuk. Terus saya curiga dan minta minta senter untuk nyari sumber baunya," kata Jaenudin.
Ia menuju sebuah gang kecil di samping rumah pelaku.
Saat itu, gang sempit yang masih masuk di dalam wilayah rumah pelaku dalam kondisi gelap.
Benar saja, saat disorot menggunakan lampu senter, jasad korban sudah dalam posisi terlentang.
Mulutnya luka dan mata kirinya lebam.
Tangan serta pahanya memar seperti ada bekas ikatan.
"Saya lihat sudah lebam dan gak banyak luka di wajahnya. Terus saya panggil warga lain untuk lapor polisi," terang Jaenudin.
Mendapatkan laporan soal penemuan Laila, Polsek Cibungbulang langsung menuju lokasi penemuan korban dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pukul 21.00 WIB.
Kapolsek Cibungbulang, Kompol Rony Mardiatun mengatakan pihaknya meminta bantuan dari Brimob Klapadua untuk menggunakan anjing pelacak.
"Satu anjing pelacak dari Brimob Klapadua Depok, anjing Herder yang diturunkan," terangnya.
Pukul 01.00 WIB keesokan harinya, Selasa (10/5/2016), anjing pelacak dari Brimob Klapadua Depok tiba di lokasi.
Awalnya anjing pelacak ditempatkan di lokasi penemuan korban, lalu ia bergerak menuju ke dalam rumah pelaku dan mengecek semua sudut rumah.
Anjing pelacak tersebut mengecek ke kamar mandi, ruang tamu, kamar pelaku dan kamar tidur lainnya.
"Selesai mengitari rumah, petugas anjing pelacak langsung meminta saya untuk menunjukkan siapa yang tinggal di kamar itu (kamar pelaku), lalu pas BD dibawa, anjing pelacaknya langsung bereaksi dan seperti ingin mendekti pelaku," tuturnya.
Sekitar pukul 04.00 WIB, pelaku dan orangtua pelaku dibawa ke Polsek Cibungbulang untuk dimintai keterangan.
Awalnya, pelaku tidak mengakui perbuatannya.
Hingga akhirnya setelah dimintai keterangan lebih lanjut, pelaku akhirnya mengakui perbuatannya.
"Dari pengakuan pelaku dia baru sekali melakukan itu. Katanya dia memang senang dengan anak kecil," ucap Rony.
Diperkosa Dua Kali Sebelum Dibunuh
BD (26) mengaku terangsang saat melihat korban yang masih berusia 2,5 itu sendirian berada di ruang tengah rumahnya.
"Anak yang tiga itu kan keluar dari ruangan, dia (korban) sendirian langsung saya bawa ke kamar mandi," ujarnya saat ditanya wartawan di Mapolres Bogor.
Korban diperkosa tidak hanya di kamar mandi, aksi bejatnya pun kemudian dilanjutkan di dalam kamar tidurnya.
"Saya perkosa lagi di kamar, sambil saya bekap wajahnya pakai selimut terus korban saya sembunyikan di dalam lemari," tuturnya.
Dia mengaku baru kali ini melakukan aksi pemerkosaan terhadap anak yang masih di bawah umur itu.
Saya ditanya kenapa BD tega sampai meperkosa anak kecil?
"Karena engga ada yang gede, jadi saya perkosa anak itu," kata dia sambil tertunduk malu tanpa penutup wajah.
Pantauan TribunnewsBogor.com, nampak terlihat tidak ada wajah penyesalan dari pemuda yang bekerja di sebuah pabrik batako di kawasan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat itu.
BD terlihat tenang saat digiring Polisi ke dalam Mobil Ranger Polsek Cibungbulang. (*)