Jumat, 19 September 2025

Menkes Programkan Jamu Jadi Resep Dokter Puskesmas

Salah satu program kerja Menteri Kesehatan di tahun 2011 adalah memasukkan jamu dan obat herbal ke puskesmas-puskesmas.

Penulis: Budi Prasetyo
Editor: Juang Naibaho
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Budi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Salah satu program kerja Menteri Kesehatan di tahun 2011 adalah memasukkan jamu dan obat herbal ke puskesmas-puskesmas. Jamu bisa dimanfaatkan sebagai pengganti vaksinasi untuk menggantikan profilaksis.

Hal ini disampaikan Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih di Jakarta dalam pemaparan program kerja tahun 2011. ''Metode saintifikasi jamu adalah bagian yang harus dilalui bersama untuk menyosialisasikan jamu dengan kelebihan dan kekurangannya,'' ujar Endang, Jumat (7/1/2011).

Ketetapan jamu diresepkan dokter Puskesmas, disambut gembira kalangan dunia pengusaha jamu. Salah satunya disampaikan Direktur PT Sido Muncul, Irwan Hidayat. Ia menyambut baik jika akhirnya jamu bisa masuk puskesmas.

Menurutnya, cara memanfaatkan jamu tidak perlu harus seperti yang digunakan kalangan dunia kedokteran. ''Komandannya boleh seorang dokter, tapi dia harus tahu pengobatan komplementer. Tidak boleh menyamaratakan harus seperti ini. Jadi, jamu atau obat herbal harus diterima dan diteliti dengan standar-standar sebagai obat herbal,'' ujar Irwan.

Setiap rumah sakit umum dan puskesmas direkomendasikan agar menyediakan obat herbal terstandar. Selain itu, dokter-dokter yang bertugas di puskesmas juga perlu dibekali pengetahuan dasar obat-obatan tradisional untuk memperkaya ilmu mereka.

Kesiapan jamu diresepkan oleh dokter puskemsmas. Perusahaan jamu Sido Muncul kini telah menyiapkan minimal lima jamu untuk diresepkan. Diantaranya jamu untuk maag, jamu liver, DB, prostat, dan jamu pegel linu.(*)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan