Rabu, 24 September 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Bom Bunuh Diri Cirebon

Jawaban Oman Abdurrahman Soal Bom di Masjid Cirebon

Berikut penjelasab sekaligus hak jawab Oman Abdurrahman atas risalah masjid dlirar karya Syaikh Abu Qatadah Al Filisthiniy yang pernah ia terjemahkan

zoom-inlihat foto Jawaban Oman Abdurrahman Soal Bom di Masjid Cirebon
TRIBUN JABAR/Ida Romlah
Seorang tewas tergeletak diduga Pelaku Bom Bunuh Diri di Masjid Mapolres Cirebon, Jawa Barat. Jumat (15/4/2011)
Kepada kaum muslimin yang saya muliakan, Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu

Telah sampai kabar melalui keluarga saudara saya yang membesuknya perihal pemboman yang terjadi di sebuah masjid di Cirebon, juga maraknya pemberitaan di media dan komentar dari para pengamat terorisme tentang hal tersebut. Salah satunya ada yang mengaitkan kejadian tersebut dengan risalah masjid dlirar karya Syaikh Abu Qatadah Al Filisthiniy yang pernah saya terjemahkan.

Maka dengan sebab hal tersebut saya nyatakan bahwa  pemboman di dalam masjid yang walaupun dianggap dlirar adalah tidak diperbolehkan dan saya berlepas diri dari perbuatan tersebut. Walaupun saya tidak suka dan meyakini ketidakbolehan salat di dalam masjid-masjid dlirar, tapi   saya tidak menganggap tidak sahnya salat saudara-saudara kaum muslimin yang salat di dalam masjid-masjid yang kami yakini dlirar.

Terlebih lagi, masalah status suatu masjid dlirar atau tidak, juga tentang hukum shalat di dalamnya adalah masalah yang masih banyak diperselisihkan para ulama dan masih khaffiy/samar bagi kebanyakan kaum muslimin bahkan atas banyak kalangan para pencari ilmu, maka bagaimana mungkin diperbolehkan untuk melakukan peledakan di dalamnya, sehingga dampaknya menimbulkan pencitraan buruk di hadapan banyak kaum muslimin terhadap dakwah tauhid dan jihad Islami yang suci itu dan dijadikan bahan oleh thaghut untuk menjauhkan kaum muslimin dari jalan tauhid dan jihad ini.

Tidak benar pula tuduhan yang untuk kesekian kalinya dialamatkan kepada saya oleh musuh-musuh dakwah bahwa saya mengkafirkan orang yang salat di masjid dlirar dan mengkafirkan orang-orang yang bukan jamaah pengajian saya. Saya nyatakan kepada kaum muslimin yang saya muliakan: Itu adalah fitnah dan dusta yang nyata.

Keyakinan yang saya pegang adalah siapapun yang mengaku dirinya muslim atau menampakkan ajaran Islam dan tidak menampakkan pembatal keislaman yang nyata, maka ia adalah muslim, saudara saya, baik dia pegawai swasta atau bekerja di dinas milik pemerintah negeri ini atau dari organisasi apa, baik Persis, Muhammadiyyah, NU dan yang lainnya, baik dia shalat di masjid yang saya yakini dlirar ataupun tidak. Begitu pula tuduhan-tuduhan
lainnya yang tidak bisa saya rinci, saya tegaskan itu merupakan fitnah dan dusta yang mengada-ada.

Saya terpaksa membuat penjelasan ini walau singkat, karena berkali-kali pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab memfitnah saya, sedang saya dalam kondisi dikurung.

Saya titipkan jawaban fitnah ini kepada keluarga teman saya yang membesuknya, karena selama ini saya mendapat penyulitan untuk mendapat kunjungan. Semoga Allah memberikan hidayah ATAU balasan terhadap orang-orang yang mempersulit kaum muslimin.

Wassalamualaium Warramatullahi Wabarakatu

Aman Abdurrahman

12 Jumada ula 1432 H / 17 April 2011 M

Rutan Polres Jakarta Barat

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email redaksi@tribunnews.com

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan