Susu Berbakteri
Badan POM: Susu Formula Bayi yang Beredar Aman Dikonsumsi
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan, Kustantinah menegaskan bahwa susu formula Bayi yang beredar saat ini aman untuk dikonsumsi.
Penulis:
Srihandriatmo Malau
Editor:
Anita K Wardhani

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Andri Malau
TRIBUNNEWS,COM, JAKARTA - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan, Kustantinah menegaskan bahwa susu formula Bayi yang beredar saat ini aman untuk dikonsumsi.
Hal ini dikatakannya saat menggelar konferensi pers mengenai hasil penelitian cemaran bakteri e.sakazakii pada semua nama dan jenis susu formula bnayi yang beredar di Indonesia tahun 2011, bersama Menteri Kesehatan, Endang Rahayu Sedyaningsih, dan Rektor IPB Herry Suhardiyanto, di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta, Jumat (8/7/2011).
"Dari hasil penelitian di ketiga institusi maka kita ketahui, bahwa susu formula vayi yang beredar saat ini, aman untuk dikonsumsi," tegasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan penelitian bersama 3 lembaga ini bagian dari tugas dan tanggung jawab Badan POM untuk memberikan informasi terbaru mengenai produk susu formula bayi yang beredar di pasaran Indonesia tahun ini.
Badan POM sebagai otoritas pengawasan obat-obatan dan makanan, dan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab, akan selalu melakukan pengawasan obat dan makan termasuk susu formula bayi secara rutin dan konsisten.
"Pengawasan dilakukan dengan pelbagai cara , termasuk dengan pengambilan sampel yang beredar di pasaran untuk dilakukan pengujian. Dan hal ini, hari ini, sebagai salah satu kewajiban untuk memberikan informasi terbaru mengenai produk susu formula bayi yang beredar di pasaran," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, Pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan, Badan POM, dan Institut Pertanian Bogor (IPB) mengumumkan bahwa 47 merek susu formula yang diteliti sejak Maret 2003 tidak mengandung Bakteri E,. Sakazakii. Dari penelitian yang dilakukan di seluruh wilayah yang diambil berdasarkan 7 region, Sumatera, Jawa-Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Maluku Utara, dan Papua, tidak ditemukan adanya cemaran e.sakazakii.