Aksi Bakar Diri
Kematian Sondang Ekspresi Perlawanan Kepada SBY-Boediono
Aksi bakar diri oleh aktivis mahasiswa Sondang Hutagalung dianggap sebagai akumulasi kekecewaan terhadap SBY-Boediono

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi bakar diri oleh aktivis mahasiswa Sondang Hutagalung dianggap sebagai akumulasi kekecewaan terhadap penyelenggaraan negara yang korup dan berbohong kepada rakyat. Hal ini dikatakan oleh Ketua DPN Repdem, Masinton Pasaribu, Sabtu (10/12/2011).
"Kematian Sondang Hutagalung harus dimaknai sebagai momentum bersama seluruh elemen bangsa Indonesia untuk melawan korupsi, kebohongan, dan ketidak adilan yang memiskinkan rakyat Indonesia," tegas Masinton kepada tribun.
"Api yang membakar tubuh Sondang harus dijadikan sebagai api pembebasan yang membebaskan negeri ini dari pemerintahan yang korup, pembohong, dan bebal. Dan api tersebut adalah sinar terang bagi seluruh elemen bangsa Indonesia keluar dari lorong-lorong kegelapan yang menyesatkan bangsa Indonesia ke dalam penjajahan baru," tandas Masinton lagi.
Aksi bakar diri Sondang, lanjutnya, adalah wujud ekspresi perlawanannya terhadap pemerintahan SBY-Boediono yang membiarkan praktek korupsi merajalela yang menyebabkan meluasnya kemiskinan.
Setiap generasi, imbuh Masinton, akan menemukan caranya dalam berjuang. Dan jangan pernah untuk menyalahkan cara perjuangannya. Yang harus dipersalahkan adalah pemerintahan SBY-Boediono sebagai penyelenggara negara yang tidak peduli pada masa depan rakyatnya, bangsa dan negaranya.