Rencana Kenaikan Harga BBM
Pemerintah Dinilai Tidak Punya Kecerdasan Emosi dan Logika
Berbagai kajian, perhitungan, dan penjelasan rasional sudah tak didengar pemerintah.
Penulis:
Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - 'Teror' untuk rakyat tentang rencana pemerintah menaikkan harga BBM, makin tak terkendali. Berbagai kajian, perhitungan, dan penjelasan rasional sudah tak didengar pemerintah.
Berbagai alasan dan dalih pembenar soal akan bangkrutnya negara hingga jebolnya APBN, menjadi senjata kerasnya pemerintah untuk tetap menaikkan harga BBM. Demikian pernyataan Dewi Aryani, anggota komisi VII DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Minggu (18/3/2012).
"Etika dalam politik harusnya dijaga semua pihak, termasuk pemerintah. Tidak lah elok mengungkit pidato ketum partai lain, sebagai dalih seolah-olah 'sepakat' menaikkan harga BBM," ujar Dewi.
Pemerintah, lanjutnya, tidak punya kecerdasan emosi dan logika. Jika pemerintah mau menaikkan harga BBM, katanya, mari lah sama-sama berhitung semua komponen biaya produksi minyak.
"Buka juga realisasi pemasukan negara dari sektor energi, baik pajak maupun PNBP. Beberkan juga berapa negara menghabiskan anggaran untuk birokrasi," imbuh Dewi.
Dewi memaparkan, negara selama ini dirugikan karena rapuhnya sistem distribusi dan pengawasan BBM bersubsidi. (*)