Selasa, 9 September 2025

Rencana Kenaikan Harga BBM

Tolak Kenaikan Harga BBM, Politik Pencitraan PKS Vulgar

Sikap PKS yang menolak rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak(BBM) dianggap sebagai sebuah bentuk pencitraan politik yang vulgar

zoom-inlihat foto Tolak Kenaikan Harga BBM, Politik Pencitraan PKS Vulgar
/TRIBUN LAMPUNG/Perdiansyah
Sekretaris Jendral PKS H.M.Anis Matta, Lc. memberikan sambutannya di GSG Ragom Sejahtera PKS Lampung Kamis (2/6/2011), Anis datang guna meresmikan GSG yang juga akan di fungsikan sebagai pusat olahraga kader dan simpatisan PKS.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sikap Partai Keadilan Sejahetra(PKS) yang menolak rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak(BBM) dianggap sebagai sebuah bentuk pencitraan politik yang vulgar. Sebab, PKS termasuk anggota partai koalisi dan aneh apabila sikapnya berbeda.

"Bagaimana bisa anggota koalisi berbeda langkah dengan pemerintahan yang didukungnya," kata Asisten Staf Khusus Presiden Bidang Publikasi Zaenal A Budiyono dalam siaran persnya, Kamis(22/3/2012).

Zaenal pun mempertanyakan tindak tanduk PKS tersebut. Apabila memang berseberangan, kata Zaenal semestinya mereka keluar saja dari koalisi.

"Rakyat sekarang paham kok, mana partai yang benar-benar bekerja dan mana yang hanya sibuk berwacana dengan jargon-jargon populis," kata Zaenal.

Dia menambahkan, turunnya suara PKS dalam beberapa survei terakhir menjadi peringatan bahwa publik mulai bisa membedakan partai mana yang bekerja untuk rakyat dan mana yang tidak.

Dalam teori politik lanjut Zaenal tidak dikenal sikap terombang-ambing.

"Kalaupun memang sikap PKS demikian dan tidak bisa diubah, seharusnya PKS gentle dengan keluar dari koalisi. Nyatanya itu tidak pernah dilakukan," kata Zaenal.

Harus dipahami bahwa dalam politik, kekuasaan bukan segala-galanya. Lebih penting dari itu, menurut Zaenal adalah etika politik dan pentingnya menjaga kepercayaan.

"Pada konteks tersebut, PKS tidak mencontohkan satunya kata dan perbuatan," pungkasnya sembari menegaskan PKS bukan kali ini saja melakukan politik ambigu terkait kebijakan pemerintah.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan