Senin, 25 Agustus 2025

Calon Presiden 2014

Pengamat: Ical Memaksakan Diri Jadi Capres 2014

Pengamat Politik dari Universitas Indonesia (UI) Iberamsjah menilai Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Anwar Sadat Guna
zoom-inlihat foto Pengamat: Ical Memaksakan Diri Jadi Capres 2014
Tribunnews.com/Abdul Qodir
Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie atau Ical (kedua kiri), Ketua DPP Fuad Hasan Masyhur (pertama kiri), Sekjen Idrus Marham (ketiga kiri), dan Ketua Fraksi Partai Golkar DPR Setya Novanto (pertama kanan), seusai pertemuan pengurus DPP di Grand Indonesia, Jakarta, Minggu (8/7/2012) malam.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hasanuddin Aco

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik dari Universitas Indonesia (UI) Iberamsjah menilai Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical terkesan memaksakan diri jadi calon presiden (capres) 2014.

"Padahal survei menyebut Ical dibawah calon lain seperti JK (Jusuf Kalla) dan Akbar Tandjung," kata Iberamsjah, Senin (15/4/2012).

Atas dasar itu, Iberamsjah berpendapat bahwa pencalonan Ical sebagai presiden adalah hal yang aneh.

"Bagaimana dia akan maju capres, masalah lumpur Lapindo saja tidak selesai, apalagi mau selesaikan masalah bangsa. Belum lagi dia masalah lain seperti pertambangan di Kalimantan, perpajakan dan lainnya," ujar Iberamsjah .

Dikatakan Iberamsjah, keputusan Ical menggelar Rapat Pimpinan Khusus (Rapimsus) yang dipercepat 4 bulan dari jadwal semula merupakan trik Ical agar menjadi calon tunggal capres dari Golkar.

"Dia pengen jadi calon tunggal tanpa konvensi. Itu tidak akan laku. Kalau JK capres, Golkar bisa menang. Sosok JK lebih diterima masyarakat ketimbang Ical," ujarnya.

Kata dia, jika Ical dimajukan jadi capres maka Golkar siap-siap saja menerima kekalahan.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan