Jusuf Kalla: Politisi Hanya Berpikir Lima Tahun ke Depan
Mantan wakil presiden Jusuf Kalla, menganggap masyarakat harus bisa membedakan negarawan dan Politisi. Karena jelas-jelas keduanya memiliki
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menganggap masyarakat harus bisa membedakan negarawan dan politisi karena jelas-jelas keduanya memiliki pola pikir yang berbeda.
Saat ditemui di kediamannya di Jalan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (25/05/2012), ia menganggap negarawan adalah seseorang yang berpikir untuk kemajuan bangsa ke depannya, tanpa berpikir untuk rugi untuk dirinya sendiri.
"Sedangkan politisi adalah seseorang yang berpikir untuk lima tahun ke depan, bagai mana dia bisa terpilih lagi," katanya.
Namun demikian, menurutnya tidak baik untuk menunjuk hidung seseorang, dan memvonis siapa yang merupakan seorang negarawan, dan siapa yang merupakan seorang politisi, karena semua itu menurutnya menyangkut masalah sistem.
Wakil Ketua MPR Mohammad Y Thohari, dalam kesempatan yang sama mengatakan bahwa idealnya politisi harus memiliki jiwa kenegarawanan. Pasalnya politikus adalah orang yang memiliki kepedulian terhadap bangsa dan negara.
"Sejauh ini, kesempatan untuk menjadi negarawan adalah politisi. Idealnya tidak ada dikotomi negarawan dan politisi," ujarnya.