Penembak Husein Komara Bertarif Rp 200 Juta
Dari informasi yang berhasil dihimpun Tribun di lapangan, keenam pelaku ditangkap di lokasi yang berbeda.

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Dicky Fadiar Djuhud
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Dari informasi yang berhasil dihimpun Tribun di lapangan, keenam pelaku ditangkap di lokasi yang berbeda. Selain di kawasan Cimahi, sebagian pelaku ditangkap di di Jalan Terusan Jakarta, Bandung.
Senjata yang digunakan membunuh Husein dibuang di salah satu kali yang berada di kawasan Jalan Soekarno Hatta, Bandung. "Pelaku mengaku dibayar Rp 200 juta. Tapi, belum sempat dibayar," ujar salah seorang sumber Tribun yang dapat dipercaya.
Dari keenam pelaku, dugaan sebagai otak dari pelaku peristiwa penembakan yang terjadi, Jumat (4/5/2012) lalu di Jalan Kapten Tendean atau Hegarmanah, Bandung itu mengarah kepada 2 orang, yaitu IG dan CG. Sedangkan empat tersangka lainnya adalah A, J, Ds dan S.
Sebelumnya, Kapolda Jabar, Irjen Pol Putut Eko Bayuseno mengungkapkan, aparatnya telah menangkap tiga pria yang diduga terlibat penembakan bos sekuriti, Husein Witarja Komara.
"Alhamdulillah, atas doa restu saudara-saudara sekalian dan masyarakat, kami sudah menangkap yang diduga melakukan penembakan itu. Tiga orang. Kami masih kembangkan terus untuk mengumpulkan bukti-bukti lain," ujar Putut saat ditemui seusai acara pemancangan tiang pancang Rumah Susun di Markas Komando Detasemen B Satbrimob Polda Jabar, Cikole Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (30/5/2012).
Kapolda meminta doa dan restu masyarakat supaya bisa mengungkap tuntas kasus yang menyebabkan Husein tewas ini.
Namun Putut enggan terang benderang saat disinggung wartawan mengenai kapan dan dimana tersangka ditangkap. Begitupun saat ditanya soal profil ketiga tersangka. Menurut Putut, penangkapan dilakukan di wilayah Jawa Barat. Penangkapan dilakukan sesuai prosedur dan tanpa kekerasan di rumah tersangka.
"Yang penting sudah ditangkap. Orangnya sudah ada dan diamankan. Apa motifnya, masih kita kembangkan," ucapnya.
Anak buahnya sedang mengusut mendalam kasus tersebut, dan diduga masih ada pelaku lainnya. "Kami kembangkan terus untuk mengumpulkan bukti-bukti lainnya. Kalau ada perkembangan pasti diinformasikan lagi," kata Putut.
Baca juga: