Bakorkamla Segarkan Komandan Kapal Patroli
Sebagai bentuk pembekalan dan penyegaran akan produk-produk hukum terkini akan keamanan laut,
Editor:
Hendra Gunawan
Laporan Tribunnews Batam, Iman Suryanto
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Sebagai bentuk pembekalan dan penyegaran akan produk-produk hukum terkini akan keamanan laut, Badan Koordinasi Keamanan Laut (Bakorkamla) Republik Indonesia, melakukan rapat koordinasi bersama kepada komandan Kapal Patroli dan pengawak di Satuan Tugas (Satgas) Operasi Bersama, yang dilaksanakan di Hotel Panorama Regency, Batam, Kepulauan Riau mulai dari tanggal 5-7 Juni 2012.
Menurut Kabag Persidangan, Humas dan Protokol (PHP) Bakorkamla Kolonel Laut (KH) Edi Fernandi saat di jumpai Tribunnews Batam, menjelaskan bahwa penyegaran dan pementapan tersebut lebih pada isu terkini keamanan laut yang berkaitan dengan upaya tindakan penyelidikan dilaut, serta peningkatan kualitas, mutu penyelidikan dan mengidentidfikasn jenis kejahatan di peraian Indonesia.
"Dan lebih pada penyegaran peraturan perundang-undangan, pedoman, protap/SOP, serta Sosialisasi Common Guidelines yang digunakan Bakorkamla dalam operasi bersama," terang Edi.
Sementara itu, Laksamana Madya Maritim Heru Didik Purnomo menjelaskan bahwa penyegaran ini lebih kepada peningkatan profesionalisme dan selalu dilakukan setiap kali akan adakannya operasi bersama, mengingat para petugas nantinya akan berganti-ganti tergantung penugasan dari setiap stake holder yang ada. "jadi lebih bersifat me-refresh kembali akan perturan perundang-undangan yang berkaitan dengan kemaritiman," terang Didik.
Didik juga mengatakan bahwa penyegaran ini nantinya diharapkan semua komandan kapal dan awak tahu dan sadar akan tugas pokok dilaut nantinya. Mengingat dilaut itu akan ada yang namanya laut Teritorial dan laut Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) yang kewenangannya di bagi oleh masing-masing aparat."Jadi itulah keinginan kita, agar operasi bersama kita akan menjadi lebih baik, dimana operasi bersama yang sudah dilakukan mengalami peningkatan dan tindakan yang cukup berarti,"terang Jendral bintang empat ini.
Ketika disinggung pemilihan Batam sebagai lokasi penyegara, Didik mengatakan bahwa hal tersebut terbilang disengajai mengingat Batam dan khususnya Kepulauan Riau (Kepri) menjadi wilayah yang sangat penting baik pihaknya dan masyarakat maritim di Indonesia. Mengingat Kepri yang mayoritas wilayah perairannya lebih besar dari daratannta tersebut menjadi wilayah perbatasan secara langsung dengan Malaysia dan Singapura.
"Selain itu, Perairan Kepri yakni Selat Malaka menjadi jalur transit hingga perlintasan dari kapal-kapal besar berbagai negara," terangnya.
Baca juga: