Sabtu, 16 Agustus 2025

Polisi Sulit Lacak Aset Koperasi Langit Biru

Hingga saat ini polisi masih terus memburu pimpinan Koperasi Langit Biru, Jaya Komara.

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Anwar Sadat Guna

Laporan Wartawan tribunnews.com, Adi Suhendi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hingga saat ini polisi masih terus memburu pimpinan Koperasi Langit Biru, Jaya Komara.

Ia dianggap merupakan orang yang menjadi kunci untuk mengungkap kasus penipuan dan penggelapan uang nasabah melalui koperasi Langit Biru.

Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Saud Usman Nasution, mengatakan, saat ini kasus tersebut masih dalam pendalaman penyidik Mabes Polri, setelah kasusnya dilimpahkan pihak Polda Metro Jaya baru-baru ini.

"Kasus tersebut ditangani Mabes Polri karena korbannya bukan hanya di Jakarta saja, tetapi ada seperti di Lampung dan sebagainya. Selain itu, laporan masyarakat sebagai korban sangat minim," jelas Saud di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (12/6/2012).

Polisi berharap kepada masyarakat yang mengetahui keberadaan Jaya Komara untuk secepatnya melaporkan ke pihak kepolisian supaya modus kejahatan dan berapa kerugian masyarakat cepat diketahui.

"Kita belum tahu bagaimana ceritanya (modus penipuan dan penggelapan), kemudian undang-undang apa yang dilanggar," ucapnya.

Dengan belum tertangkapnya Jaya Komara, polisi sulit untuk mengetahui aset-aset Koperasi Langit Biru yang berhasil dihimpun dari masyarakat selama ini.

"Kita saat ini mengejar asetnya, tetapi untuk mengetahui asetnya susah, apakah dia transaksi menggunakan pihak bank atau langsung, kalau transaksinya langsung tentu sulit mengetahuinya," jelas Saud.

Kasus koperasi tersebut berawal dari laporan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah yang mengatakan koperasi tersebut merupakan koperasi yang sedang dalam masa pembinaan dari dinas Koperasi Provinsi Banten dan Tangerang.

Koperasi Langit Biru beroperasi atas dasar Akta Notaris Winda Wirata No 24 tanggal 9 April 2011, yang diterbitkan Dinas Koperasi dan UMKM Banten, 20 Juli 2011.

Tak seperti koperasi pada umumnya, KLB menawarkan investasi dengan imbalan hasil tinggi. Paket investasinya berkisar Rp 385.000-Rp 14 juta.

Imbal hasilnya mencapai 258,97 persen dalam dua tahun atau 10 persen sebulan dari nilai penyertaan. Koperasi tersebut memutar uang nasabah di usaha broker daging.

Diberitakan sebelumnya, Koperasi tersebut sebelumnya mengaku telah menjaring 115 000 investor dengan dana yang terkumpul di atas Rp 500 miliar.

BACA JUGA:

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan