Kamis, 14 Agustus 2025

Negara Kehilangan Akal Menghadapi Narkoba

Slogan Indonesia bebas narkoba pada 2015, lanjutnya, adalah permainan kata belaka.

Penulis: Rachmat Hidayat
zoom-inlihat foto Negara Kehilangan Akal Menghadapi Narkoba
TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO
ILUSTRASI

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nuzran Joher, pendiri sekaligus Sekretaris Dewan Pembina Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Peduli Narkotika (GMPN) mengatakan, Indonesia dalam keadaan darurat karena narkoba mengancam

"Sementara kita masih santai dan kurang berbuat apa-apa. Kita belum sadar bahwa narkoba adalah musuh kita semua, yang terus mengintai dan memangsa anak-anak kita," ujar Nuzran, Senin (25/6/2012).

Menurutnya, Undang-undang Narkoba diterbitkan dan terus diperbaharui untuk mengantisipasinya. Namun, sampai saat ini narkoba belum bisa berkurang atau dimusnahkan.

Angka penyalahguna narkoba menunjukkan grafik yang meningkat. Kehidupan sosial, ekonomi, bahkan pertahanan negara terancam.

"Sindikat kejahatan narkoba (exstra ordinary crime) sudah menjadikan Indonesia sebagai pangsa pasar narkoba internasional. Celakanya, pemakai narkoba bukan orang awam saja. Aparat hukum pun ternyata terlibat, bahkan menjadi bagian sindikatnya. Anggota Dewan dan pejabat negara tidak mau kalah untuk tidak mencicipinya," tutur Nurzam.

Slogan Indonesia bebas narkoba pada 2015, lanjutnya, adalah permainan kata belaka. Tahun 2015 sebentar lagi akan tiba, sementara pemakai narkoba semakin menggila.

Kebijakan negara tentang pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan, dan peredaran gelap narkoba (P4GN), dapat dikatakan sia-sia belaka. Sebab, sindikat narkoba tidak takut mengurungkan niatnya.

"Kelihatan, negara kehilangan akal dan bahan mesiu untuk menghadapi narkoba dan sindikatnya. Dengan kata lain, tidak ada kata kecuali kita ikut bersama-sama memerangi narkoba. GMPN berdiri untuk membantu negara dan masyarakat dalam menyelesaikan persolan-persoalan dampak negatif narkoba," tutur Nuzran.

Di tempat yang sama, Ketua Dewan Pembina PP GMPN Hj Indrawati Sukadis yang juga anggota Komisi IX DPR, mengkhawatirkan narkotika bukan lagi fobia belaka. Namun, sudah sangat menakutkan. (*)

BACA JUGA

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan