Kamis, 9 Oktober 2025

BNP2TKI Rujuk Jubaedah Dirawat di Rumah Sakit Syamsuddin

Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia merujuk Jubaedah alias Bedah binti Pandi Puro (31)

Penulis: Y Gustaman
Editor: Anwar Sadat Guna

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yogi Gustaman

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia merujuk Jubaedah alias Bedah binti Pandi Puro (31), TKI asal Lembur Kawung, Desa Sukamekar, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, untuk dirawat di RSUD Syamsuddin, Sukabumi.

Jubaedah menderita kelumpuhan tahunan akibat penurunan ekstrem kadar gula darah dari 110 ke 10 MG/DL (milligrams/deciliter) atau bahkan di bawahnya, di samping terjadinya kerusakan akut pada jaringan otak.

Jubaedah juga mengalami kesulitan bicara dengan lidah rusak disebabkan gigitan oleh reaksi kejang berkali-kali.

“Hari ini Jubaedah sudah berada di RS Syamsuddin untuk perawatan atas penyakitnya, termasuk pengobatan dalam bentuk terapi terhadap kondisi psikisnya. Sedangkan biaya yang timbul dari perawatan ini sepenuhnya diupayakan BNP2TKI,” ujar Kepala BNP2TKI Moh Jumhur Hidayat di Jakarta, Selasa (3/7/2012).

Ia menambahkan, BNP2TKI telah memfasilitasi dengan perusahaan asuransi Proteksi yang mempesertakan Jubaedah ke dalam program pertanggungan TKI, dan menyepakati pembayaran risiko atas masalah Jubaedah yaitu Rp 40 juta.

Kemarin, Jumhur mendatangi Jubaedah di kediamannya yang tengah tergolek tak berdaya. Selain memberi bantuan kepada keluarga sebesar Rp 10 juta, Jumhur juga meminta persetujuan pihak keluarga untuk membawa Jubaedah dalam perawatan rumah sakit.

Jubaedah merupakan TKI Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT) yang diberangkatkan PT Alatas Ikhwan, Jakarta, pada 23 Februari 2009 ke Arab Saudi serta bekerja di keluarga majikan Jafar Alhakim yang beralamat di Alkatji, Assaihat, Dammam.

Namun tak sampai satu bulan bekerja di rumah majikan, Jubaedah menghadapi beban psikis yang membuat kondisi kesehatannya menurun drastis hingga terserang stroke.

Selanjutnya, Jubaedah dirawat di Dammam Medical Center Hospital mulai 17/3/2009 dengan biaya ditanggung pemerintah Arab Saudi atau rumah sakit.

Selama perawatan kurang lebih dua tahun, kondisi Jubaedah acap mengalami koma di rumah sakit tersebut.

Jubaedah pun dipindah perawatan ke rumah sakit lain yaitu Dahrain Hospital di Arab Saudi, dengan kondisi yang kerap koma. Di RS Dahrain inilah ia ditangani oleh dokter asal Indonesia, Adriansyah selama hampir setahun yang juga dalam tanggungan biaya rumahsakit.

Setelah sadar dari koma, Jubaedah kembali ke Tanah Air pada 29 November 2011.

Saat mengunjungi Jubaedah, Jumhur sempat berkomunikasi via telepon dengan Adriansyah, yang kini masih bekerja di Rumah Sakit Dahrain.
Dalam perkacapan yang diperdengarkan kepada keluarga dan warga lainnya, Adriansyah menjelaskan pihaknya menerima rujukan untuk merawat Jubaedah dari RS sebelumnya.

Menjawab pertanyaan Jumhur apakah Juabedah mengalami penyiksaan majikan, Adriansyah mengaku berdasarkan rekam medis (medical record) yang diperolehnya, tidak terdapat bekas penyiksaan ataupun perlakukan kekerasan dengan benda tumpul yang dialami Jubaedah.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved