Calon Presiden 2014
Dipinang Ical Jadi Cawapres, Max: Itu Bukan Ejekan
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Max Sopacua tak melihat maksud pinangan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical)
Penulis:
Abdul Qodir

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Max Sopacua tak melihat maksud pinangan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) menggandeng Sekjen PD Edhie Baskoro Yudhyono (Ibas) sebagai calon wakil presiden (cawapres) adalah bentuk pengejekan mengingat usia dan rekam jejak politiknya masih muda.
"Itu terserah mereka (motifnya). Tapi, kami yakin bahwa kami hanya mengikuti komitmen. Saya pikir, kalau Pak Ical melakukan pengejekan, saya pikir enggak mungkin. Saya pikir Pak Ical sangat dewasa, sangat menghormati asas-asas politik yang ada di Indonesia," ujar Max di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (3/7/2012).
Max menegaskan, bahwa partainya baru membahas masalah calon presiden (capres) pada akhir 2013. Dan hal itu telah menjadi komitmen bersama dari kader PD.
"Demokrat sebagai partai pemenang Pemilu dan sekarang menjadi partai terbesar di Indonesia, tidak pernah akan menampilkan cawapres, kami akan tampilkan capres," tandasnya.
Menurut Max, membuka jalan bagi Ibas menjadi cawapres itu adalah bagian dari strategi politik Ical untuk meningkatkan dukungan publik elektabilitas pencapresannya dalam rentang waktu dua tahun menuju Pilpres 2014. "Nama-nama (yang dimunculkan cawapres) seperti Pramono Edi, Ibas, adalah nama-nama yang tidak memiliki masalah, sehingga itulah yang menjadi acuan elektabilitas dia akan meningkat," terangnya.
Max merasa yakin Ibas sebagai kader PD yang memegang komitmen partai tidak akan berani menerima lamaran Ical sebagai cawapres. Apalagi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selaku Ketua Dewan Pembina PD sekaligus ayah dari Ibas telah menegaskan, tidak ada anggota keluarganya yang akan ikut pencapresan.
Jika kader PD, termasuk Ibas, menerima lamaran Ical sebagai cawapres?
"Saya kira, kami belum berpikir ke arah sana karena kita punya Dewan Kehormatan, Komisi Pengawas. Saya pikir tidak ada yang demikian," jawab Max yang juga anggota Komisi I DPR tersebut.