Jumat, 22 Agustus 2025

Ketua Komisi IX DPR Dukung Demo Petani Tembakau

Ketua Komisi IX DPR dari PDI Perjuangan, Ribka Tjiptaning, mendukung aksi demo ribuan petani tembakau di Jakarta, yang berlangsung pada

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-inlihat foto Ketua Komisi IX DPR Dukung Demo Petani Tembakau
Kompas/ Ferganata Indra Riatmoko
Pelajar dari berbagai sekolah menggelar aksi memperingati Hari Antitembakau Sedunia di kompleks Kantor DPRD DI Yogyakarta, Jalan Malioboro, Yogyakarta, Kamis (31/5/2012). Mereka menuntut antara lain agar pelarangan aktivitas merokok di tempat umum kian digencarkan. KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi IX DPR dari PDI Perjuangan, Ribka Tjiptaning, mendukung aksi demo ribuan petani tembakau di Jakarta, yang berlangsung pada hari ini. Para petani tersebut menentang Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Tembakau, yang mengatur zat adiktif pada tembakau.

"Wajar kalau Petani memprotesnya," kata Ribka di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (3/7/2012).

Ribka meminta pemerintah, khususnya Kementerian Kesehatan selaku pengusul RPP Tembakau untuk mendengar tuntutan para petani itu, dan bersedia mengevaluasi ulang substansi serta pengesahannya.

"Menurut saya jangan dulu disahkan. Untuk kondisi sekarang bisa susah karena ada 15 juta petani tembakau yang dirugikan. Belum lagi petani cengkeh. Berapa lagi nanti angka pengangguran bisa tambah," kata dia.

Politisi PDI Perjuangan itu pun menduga ada kepentingan asing di balik pengesahan RPP nanti, yakni keinginan produsen rokok asing membawa 'rokok putih' dijual di Indonesia.

Seperti diketahui, rokok putih berbeda dengan rokok kretek yang biasa beredar di Indonesia. Rokok putih dibuat dari tembakau sintetis. Sementara, rokok kretek dibuat dari tembakau asli.

Dan selama ini, rokok putih dianggap memiliki kadar tar dan nikotin rendah. "Padahal, justru yang rokok putih itu yang tak jelas dan susah dideteksi," kata Ribka yang pernah terseret kasus korupsi ayat Tembakau itu.

Menurut Riba, jika kelak rokok putih masuk ke Indonesia, maka akan semakin merugikan petani tembakau tanah air mengingat rokok jenis tersebut diproduksi di negara asal.

Entah penelitian dari mana, Ribka menilai rokok bukanlah penyebab tingginya angka penyakit dan kematian di Indonesia. "Tapi pasien sakit ditolak di rumah sakit, yang dianggap tidak punya asuransi, dan sebagainya," ujarnya.

Baca Juga:

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan