Pemilihan Gubernur DKI
Pengamen Tuna Netra Minta Uang Transport ke Hidayat
Tidak mendapat uang transport, Kusnadi lalu pergi meninggalkan Hidayat. Ia kembali mengamen di pasar tersebut.
Penulis:
Ferdinand Waskita
Editor:
Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA--Seorang pengamen tuna netra yang sehari-hari beraktivitas di Pasar Sunan Giri langsung menghampiri Hidaya Nur Wahid. Calon Gubernur DKI Jakarta itu sedang berdialog dengan komunitas penjahit dalam Kampanye Pilkada DKI 2012, Rabu (4/7/2012).
Pengamen tuna netra, Kusnadi (42) mengaku sudah lima tahun mengamen di pasar yang terletak di Jakarta Timur itu. Ia tidak menyangka dapat menemui Hidayat Nur Wahid.
"Saya enggak tahu ada calon gubernur kesini tadi ada rame-rame saya denger langsung saya hampiri," kata Kusnadi sambil memegang gitar.
Kusnadi lalu berbincang-bincang dengan Hidayat Nur Wahid. Ia kemudian meminta uang kepada Mantan Presiden PKS itu.
"Pak, ada uang transport pak untuk saya," kata Kusnadi kepada Hidayat.
Hidayat lalu menolak dengan halus. Pasalnya bila ia memberikan uang maka termasuk pelanggaran Pilkada.
"Saya tidak bisa memberi bapak uang, nanti disemprit sama Panwaslu, melanggar itu," ujar Hidayat.
Hidayat lalu menanyakan apakah Kusnadi tergabung dengan komunitas tuna netra. Pasangan Didik J Rachbini itu mengaku akan bertemu komunitas tuna netra untuk berdialog tentan permasalahan ibukota.
"Saya tidak ikut apa-apa, pak," kata Kusnadi.
Tidak mendapat uang transport, Kusnadi lalu pergi meninggalkan Hidayat. Ia kembali mengamen di pasar tersebut.
"Biasanya kalau ada acara Pilkada, dapat uang transport, kok sekarang engga ya," kata Kusnadi lagi.
- Komunitas Penjahit Curhat ke Hidayat Nurwahid
- Pengamen Tuna Netra Minta Uang Transport ke Hidayat
- Lapas Masuk Kategori Rawan Pemilukada DKI
- Strategi Kebudayaan Jokowi untuk Tingkatkan Tradisi
- Pengamen Tuna Netra Minta Uang Transport ke Hidayat
- Hentikan Kampanye, Hidayat Sholatkan Bayi yang Meninggal