Tamsil Linrung: Saya Siap Dikonfrontir yang Mulia

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Wakil Ketua Badan Anggaran DPR, Tamsil Linrung mengaku siap dikonfrontasi dengan Fadh A Rafiq dan Kadis Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh, Armaida perihal jatah DPID di beberapa kabupaten di Aceh.

"Saya siap untuk dikonfrontir yang mulia," kata Tamsil saat bersaksi untuk terdakwa Wa Ode Nurhati, di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Selasa (8/8/2012) siang.

Selain itu, Tamsil juga mengaku tidak mengenal Fadh A Rafiq. Ketika ditanya apakah dirinya mendapat jatah dari pengalokasian DPID, Tamsil dengan tegas menjawab tidak. "Saya kira tidak ada jatah," tegasnya.

Sebelumnnya, saksi Fahd A Rafiq mengatakan bahwa alokasi dana untuk tiga Kabupaten yang sebelumnya diusahakan terdakwa, yaitu Aceh Besar, Bener Meriah dan Pidie Jaya ternyata merupakan kabupaten yang telah diurus oleh dua Wakil Ketua Banggar, Mirwan Amir dari Fraksi Partai Demokrat dan Tamsil Linrung dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Dalam kesaksiannya Fahd mengungkapkan bahwa hal tersebut diketahuinya setelah ada pihak Kadis PU Bener Meriah dan Pemerintah Daerah (Pemda) yang menghubunginya.

Dan mengatakan dia berbohong lantaran alokasi dana yang dijanjikan sebesar Rp 40 miliar sebelumnya.

"Orang daerah telepon, itu (DPID) tidak masuk. Katanya, kalau Bener Meriah dan Aceh Besar yang urus Mirwan Amir, Pidie Jaya yang urus PKS, Tamsil Linrung. Kamu jangan ngaku-ngaku, jangan menipu," ucap Fahd menirukan perkataan orang daerah yang meneleponnya di hadapan Majelis Hakim Pengadilan Tipikor, Jakarta, Selasa (17/07) lalu.