Pengobatan Berkonsep Back to Nature Berkembang Luar Biasa
Pengobatan yang mengandalkan Back to Nature (kembali ke Alam) mengalami perkembangan yang sungguh luar biasa.
Penulis:
Eko Sutriyanto
Editor:
Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Abidinsyah, Direktur Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional Kementerian Kesehatan mengakui pengobatan yang mengandalkan Back to Nature (kembali ke alam) mengalami perkembangan yang sungguh luar biasa.
"Tidak hanya di Tiongkok, pusat pengobatan tradisional juga berada di Arab, India, Australia dan Amerika Serikat," tuturnya di kantor Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Jalan Gajah Mada Jakarta Pusat, Rabu (15/8/2012).
Seiring dengan perkembangannnya, jasa obat atau pengobatan memunculkan teori supply dan demand sehingga muncul iklan di tayangan televisi dan mendapatkan respon masyarakat yang luar biasa termasuk di Indonesia.
"Jangan sampai masyarakat yang disesatkan dengan iklan yang berlebihan atau memberikan obat yang berbahaya," tuturnya.
Dikatakannya saat ini Indonesia menjadi salah satu negara yang kekayaan herbal terbesar di dunia. Bahkan, dengan usaha keras, bisa menjadi supporting dalam menyediakan berbagai tanaman herbal di seluruh dunia.
Saat ini Kementerian Kesehatan tidak hanya memberikan layanan modern tapi juga layanan tradisinal. Ini didasarkan fakta 59,12 persen masyarakat pernah mengonsumsi jamu dan 95,6 persen orang merasakan manfaatnya.
"Meski demikian peran obat tidak akan tergantikan dan obat tradisionsional sebagai komplementer," katanya.