Warga Syiah Sampang Tak Akan Direlokasi
Sebaliknya, warga Syiah justru akan dibangunkan rumah di tempat semula oleh Pemprov Jatim.

TRIBUNNENWS.COM,JOMBANG-Warga Syiah di Desa Karanggayam dan Desa Bluuran, Kabupaten Sampang, Jawa Timur tidak akan direlokasi maupun ditransmigrasi, sebagaimana diwacanakan Menteri Agama Suryadharma Ali.
Sebaliknya, warga Syiah justru akan dibangunkan rumah di tempat semula oleh Pemprov Jatim. Pilihan ini diambil karena relokasi dan transmigrasi warga Syiah dari Sampang dinilai tidak menyelesaikan
masalah.
Penegasan itu dilontarkan Wagub Jatim Saifullah Yusuf (Gus Ipul) usai menghadiri halal bihalal di Pondok Pesantren Kiai Mojo, Tembelang Jombang, Rabu (29/8/2012) malam.
Gus Ipul menjelaskan, wacana relokasi tidak menyelesaikan masalah. Sebab, justru membuat komnitas Syiah semakin eksklusif. Selain itu, di
tempat baru tersebut, belum menjamin mereka akan menerima perbedaan.
Bahkan, masih menurut Gus Ipul, relokasi warga Syiah ke daerah lain bisa menimbulkan masalah baru di lokasi baru. Ini, lanjutnya, bukan
berarti karena warga syiah menjadi pemicu, melainkan karena minimnya pemahaman masyarakat tentang perbedaan.
Dan yang lebih penting, menurut Gus Ipul, warga Syiah sendiri lebih memilih tetap tinggal di tanah kelahirannya, apapun yang terjadi, ketimbang pindah ke lokasi lain.
"Mereka ingin kembali hidup aman dan tentram di kampung halamannya. Sebab Desa Karanggayam dan Desa Bluuran adalah tanah kelahiran
mereka,” kata mantan Ketua Umum PP GP Ansor ini.
Saat ini, menurut Ipul, data terbaru warga Syiah di pengungsian 63 KK. Mereka terdiri dari 268 jiwa dengan rincian 63 laki-laki dewasa, 71 perempuan dewasa, 93 anak-anak, dan sisanya balita.
Pemprov Jatim berjanji, dalam dua hari ke depan seluruh permasalahan pengungsi terselesaikan. Termasuk kepastian membangun rumah baru bagi para pengungsi yang rumahnya hancur.