Kerusuhan Sampang
90 Warga Syiah Hilang
Ketua LPSK, Abud Haris Semendawai, mengatakan, pihaknya telah membentuk tim untuk menindaklanjuti hal ini.
Editor:
Rachmat Hidayat
Laporan Ardhanareswari AHP
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Hari ini, Jumat (31/8/2012), dua korban kerusuhan Sampang, Madura, Muhammad Zaini dan Muhaimin meminta perlindungan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) di Jakarta.
Menurut Zaini, hingga kini, masih ada sekitar 90 orang dari komunitas Syiah Sampang yang hilang.
"Mereka yang belum di GOR (Gelanggang Olahraga) masih dicari-cari massa. Mau dibunuh, katanya," kata Zaini saat ditemui di kantor LPSK di Jakarta, Jumat (31/8/2012).
Saat ini, komunitas Syiah mengungsi di GOR pasca-kerusuhan Minggu (26/8/2012) lalu di Sampang, Madura, Jawa Timur. Mereka meminta kepada LPSK untuk melindungi korban yang ketakutan ini.
Menanggapi hal tersebut, Ketua LPSK, Abud Haris Semendawai, mengatakan, pihaknya telah membentuk tim untuk menindaklanjuti hal ini.
"Kami akan bekerjasama dengan Komnas Perempuan dan KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) untuk masalah perlindungan, karena ada aspek anak-anak dan perempuan," kata Abdul Haris.
Diberitakan sebelumnya pada Minggu (26/8/2012) lalu, massa yang mengatasnamakan diri Islam Sunni menyerang komunitas Syiah di Sampang, Madura.
Massa membakar rumah dan melempari komunitas Syiah dengan batu. Satu orang, Hamama, tewas dalam kerusuhan tersebut. Puluhan orang terluka, satu orang kritis.