Kerusuhan Sampang
Dua Korban Kerusuhan Sampang Minta Perlindungan LPSK
Hari ini, Jumat (31/8/2012) dua korban dari komunitas Syiah Sampang, Madura, Muhammad Zaini dan Muhaimin mendatangi Lembaga Perlindungan
Editor:
Anwar Sadat Guna

Laporan Ardhanareswari AHP
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hari ini, Jumat (31/8/2012) dua korban dari komunitas Syiah Sampang, Madura, Muhammad Zaini dan Muhaimin mendatangi Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) di Jakarta.
Zaini dan Muhaimin bermaksud meminta perlindungan LPSK. Mereka diantar oleh beberapa orang dari aktivis Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras).
Muhaimin adalah anak dari Hamama, korban tewas dari komunitas Syiah Sampang pada kerusuhan Minggu (26/8/2012) lalu.
"Ya supaya ini segera ditangani, baik LPSK, pemerintah pusat maupun Pemerintah Sampang," kata Zaini, yang juga anak Tohir korban kerusuhan yang kini kritis, saat ditemui di kantor LPSK, Jakarta, Jumat (31/8/2012).
"Ini bukan pertama kali terjadi, jamaah Syiah merasa ketakutan. Kami ini minoritas. Kami diancam siang-malam," kata Zaini melanjutkan.
Seperti diberitakan sebelumnya, Minggu (26/8/2012), massa yang mengatasnamakan diri Islam Sunni menyerang komunitas Syiah di Sampang, Madura.
Massa membakar rumah dan melempari komunitas Syiah dengan batu. Satu orang, Hamama, tewas dalam kerusuhan tersebut. Puluhan orang terluka, satu orang kritis.
BACA JUGA: