100 Hektare Lahan Pertanian Terancam Tak Bisa Ditanami
Pemilik tanah sekaligus petani di Blok Rancakeong, Desa Linggar, Kecamatan Rancaekek, mengeluhkan kondisi lahannya.
Editor:
Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, RANCAEKEK - Pemilik tanah sekaligus petani di Blok Rancakeong, Desa Linggar, Kecamatan Rancaekek, mengeluhkan kondisi lahannya. Blok pertanian yang memiliki luas sekitar 100 hektare itu terancam tak bisa lagi ditanami.
"Sekarang tak hanya limbah cair yang mengalir di Sungai Cikijing dari pabrik di Sumedang saja yang merusak lahan. Sekarang juga ada limbah batu bara yang mengalir," ujar Dayat (60), salah satu petani sekaligus pemilik lahan di Blok Rancakeong, Desa Linggar, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Minggu (2/9/2012).
Warga Kampung Cipasir RT 04 RW 09, Desa Linggar, Kecamatan Rancaekek ini menyebut, tanahnya menjadi berwarna putih akibat limbah batu bara. "Seperti ditaburi garam tanahnya," ujar Dayat.
Dikatakannya modal sekitar Rp 9,5 juta tak kembali karena tanahnya juga terimbas limbah batu bara dan limbah cair dari beberapa pabrik tekstil di Sumedang. Akibatnya, lahan yang biasa menghasilkan sekitar 10 ton beras kini hanya panen 10 kg setiap empat meternya. (ff)
Baca Juga:
- Rivaldo Kecewa Timnas Basket U-18 Gagal di Mongolia
- Perusahaan Kaltim Bantu 29 Cabor Try Out
- Kaltim Prediksi Bisa Raih 65 Medali Emas
- Bandit Motor-Polisi Adu Tembak di Gang Sukasari