Metro TV Lalai Tidak Cantumkan Sumber dalam Pemberitaan
Metro TV mengaku lalai karena tidak mencantumkan sumber penelitian, dalam acara dialog yang telah ditayangkan.
Penulis:
Mochamad Faizal Rizki
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Metro TV mengaku lalai karena tidak mencantumkan sumber penelitian, dalam acara dialog yang telah ditayangkan, terkait fenomena terorisme di usia muda.
Suryopratomo, Direktur Pemberitaan Metro TV menjelaskan, pada 5 September 2012, pihaknya mengadakan dialog dalam dalam Program Metro Hari Ini, terkait fenomena kemunculan para teroris berusia muda.
Dialog tersebut dihadiri oleh Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah, Mantan Kepala BIN AM Hendropriyono, dan pengamat teroris Taufik Andri.
Menurut Suryopratomo, dalam diskusi terkait maraknya aksi teroris berusia muda akhir-akhir ini, Bambang Pranowo memaparkan hasil penelitiannya, yang menyebutkan perlu adanya antisipasi terhadap pola rekrutmen oleh kelompok-kelompok yang punya kepentingan untuk melakukan kegiatan terorisme.
"Dari hasil dialog tadi, Dewan Pers melihat dan menilai tidak ada niatan buruk dari Metro TV untuk menyudutkan pihak-pihak tertentu. Tidak ada hal-hal yang secara jurnalistik melanggar, tapi memang ada kekurangan yang dilakukan Metro TV, karena tidak menyebutkan sumber dari info grafis yang ditayangkan," jelas Suryopratomo di Kantor Dewan Pers, Jakarta, Rabu (19/9/2012).
Metro TV sudah menyampaikan kepada Dewan Pers, bahwa sejak Sabtu lalu sudah menyampaikan permintaan maaf atas kekeliruan yang dilakukan.
"Karena Metro TV tidak memunculkan sumber info grafis yang sebetulnya berasal dari hasil penelitian Prof Bambang Pranowo. Kami sudah menyampaikan permintaan maaf di TV, twitter, dan online, atas ketidakprofesionalan Metro TV yang mengakibatkan kesalahpahaman di masyarakat," jelasnya.
Ditemui di tempat yang sama, Bagir Manan Selaku Ketua Dewan Pers mengatakan bahwa Metro TV sudah menyadari ada kelalaian.
"Misalnya, Metro TV hanya memberikan satu sumber, harusnya mengecek sumber lain," ucap Bagir.
Bagir juga menyatakan, Metro TV tidak berniat menyudutkan pihak-pihak tertentu, dan Metro TV telah melakukan inisiatif untuk meminta maaf dan mengklarifikasi ke Dewan Pers. (*)
BACA JUGA