Selasa, 9 September 2025

Tawuran Pelajar

Pelajar Hobi Tawuran Harus Diobati Sakit Mentalnya

Terus berulangnya tawuran pelajar menunjukkan kesehatan mental yang kronis. Apa obatnya?

Penulis: Agustina Rasyida
zoom-inlihat foto Pelajar Hobi Tawuran Harus Diobati Sakit Mentalnya
KOMPAS.com/VITALIS YOGI TRISNA
Jenazah Deny Januar (17), korban tawuran antarpelajar SMA Yayasan Karya 66 dengan SMK Kartika Zeni disemayamkan di rumah duka di Jalan Manggis 1 RT 004 RW 005 Manggarai, Jakarta Selatan, Rabu (26/9/2012). Siswa kelas XI SMA Yayasan Karya 66 itu tewas akibat terkena sabetan celurit di bagian rusuk kiri dan pinggang. KOMPAS IMAGES/VITALIS YOGI TRISNA

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA
Ada penyakit mental kronis yang diderita para pelajar sehingga kasus tawuran terus berulang meski masalahnya sangat sepele. Apa obatnya?

Psikolog Roslina Verauli, pengajar dari Universitas Tarumanegara Jakarta, menyebut pelajar hobi tawuran terbukti memiliki penyakit mental karena sangat tidak lazim berangkat ke sekolah membawa senjata tajam setiap hari.

Artinya, mereka sudah bersiap diri untuk terlibat kekerasan. Kalau mereka memiliki kesehatan mental yang bagus, tentu jauh dari sifat-sifat membuat masalah. Mental pelajar yang baik adalah menempatkan dirinya bagian dari solusi masalah.

Karena itu, tewasnya salah satu pelajar SMAN 6 dan SMK Karya 66 Jakarta dalam aksi tawuran memunculkan berbagai pertanyaan, mengapa mereka begitu beringas dan tak memiliki toleransi?

"Soal tawuran, kita harus lihat perspektif  lebih luas. Yang namanya tawuran itu perilakunya nggak sesuai dengan perilaku orang kebanyakan dan nggak sesuai ciri-ciri orang yang memiliki kesehatan mental baik," jelas Vera, Kamis (27/9/2012), di Jakarta. (Agustina NR)

Baca artikel menarik lainnya

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan