Bus Pelajar Terguling, 12 Luka-luka
Setidaknya 30 pelajar sempat bergelut dengan maut saat bus terguling
Editor:
Budi Prasetyo

Laporan Tribunnews Batam, Novyana Handayani dan Eko Setiawan
TRIBUNNEWS.COM , BINTAN - Kecelakaan tragis menimpa bus sekolah di Km 28 Tanjungpinang, Selasa (23/10/2012) siang. Bus bernomor polisi BP 7047 BU itu tak mampu melaju di sebuah tanjakan di wilayah Bukit Batu, Desa Toapaya, Kecamatan Toapaya, Bintan.
Bus meluncur mundur dan akhirnya terguling di sisi jalan setelah ban sebelah kiri masuk parit.
Setidaknya 30 pelajar sempat bergelut dengan maut saat bus terguling. Puluhan saling timpa, dan sebagian lagi terbentur dengan bodi bus. Nasib naas dialami Junaidi (14) yang diduga saat itu berada di dekat pintu. Tubuhnya terlempar ke luar dan tergencet bodi bus. Ia tewas di tempat kejadian.
Selain itu 11 pelajar lainnya mengalami luka-luka dan segera dilarikan ke RSUP Tanjungpinang.
Hingga petang kemarin suasana duka masih terasa di ruang perawatan para pelajar di rumah sakit tersebut. Selain sejumlah orangtua murid berdatangan untuk membesuk para korban, para korban selamat juga berdatangan untuk menjenguk temannya yang mengalami kecelakaan.
Mat Hasyim, siswa yang juga menjadi korban kecelakaan, mengaku saat itu dirinya duduk di bagian belakang. Saat tanjakan tak jauh dari Bukit Samak, tiba-tiba bus yang ditumpanginya tak mampu melaju di sebuah tanjakan. Dalam hitungan detik, bus ukuran sedang itu meluncur mundur.
Tanpa dapat dicegah, bus tersebut menabrak bus sekolah lainnya yang berada di belakang.
"Kami langsung terguling ke kiri. Bus kami miring," ujar Mat Hasyim yang biasa disapa Mamat.
Sekitar 30 siswa yang berada di dalam bus, saling timpa karena bus tubang ke sisi kiri. Para pelajar terperangkap di dalam bis, dan tak bisa menyelamatkan diri. Pasalnya pintu bus yang berada di sisi kiri, tertutup aspal. Mereka baru dapat menyelamatkan diri, setelah warga dan pengendara yang melintas mengangkat badan bus menggunakan katrol.
"Busnya dikatrol dengan tali. Terus kami ditarik dari bawah," sebut Mamat.
Siswa kelas XI di sebuah sekolah di Bintan ini mengalami luka parah di kaki sebelah kanan. Kulit pada bagian betisnya terkelupas. Meskipun demikian, Mamat bersyukur bisa selamat.
Ia sempat histeris karena Junaidi meninggal tepat di depan matanya. "Dia tepat di depan mata saya. Kayaknya dia tertimpa ban cadangan," sebut Mamat.
Kondisi korban cukup mengenaskan, kakinya juga terlihat luka parah, yang kemungkinan mengalami patah tulang. Junaidi siswa SMP Teluk Bintan itu adalah warga Bukit Batu yang sehari-harinya menumpang bus antar jemput pelajar.
Menurut pantauan Tribun, para korban selain menderita luka, kebanyakan juga mengalami patah tulang. Seorang siswi yang juga menjadi korban, sekitar pukul 19.30 dibawa dari ruang Dahlia II menuju ruang operasi karena mengalami patah tulang di bagian tangan.