Probosutedjo Puji Malaysia di Depan Mahathir Mohamad
Pujian untuk Malaysia terlontar dari bibir Ketua Yayasan Menara Bhakti, Probosutedjo, ketika memberi sambutan acara Dies Natalis ke-27
Penulis:
Y Gustaman
Editor:
Johnson Simanjuntak

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pujian untuk Malaysia terlontar dari bibir Ketua Yayasan Menara Bhakti, Probosutedjo, ketika memberi sambutan acara Dies Natalis ke-27 Universitas Mercu Buana, yang menghadirkan bekas Perdana Menteri Malaysia 1981-2003, Mahathir Mohamad.
"Malaysia merdeka jauh di belakang Indonesia Merdeka. Tapi kenyataannya Malaysia jauh perkembangan ekonominya lebih maju dari Indonesia. Karena kemauan pemimpin dan rakyatnya mau diatur dengan baik," ujar Probosutedjo dari atas podium, Jakarta, Kamis (8/11/2012).
Menurut Probosutedjo, hal berbeda terjadi pada Indonesia. Pemimpinnya yang mengatur pemerintahan dan rakyatnya, justru disibuki karena rakyatnya ikut-ikutan mengatur. Ia menampik jika ucapannya belaka untuk memuji Malaysia.
"Saya sangat terkagum dengan Malaysia, di sana tidak ada rumah kumuh. Di sana pembangunannya rapi dapat dilihat dari airport yang bagus. Tidak airport di Indonesia yang berjubel dan kotor. Pendapat masyarakat sangat terpuji," tambah Probosutedjo.
Pengusaha dari keluarga Cendana ini mengakui, Malaysia mampu membuka banyak lapangan kerja sehingga warga negara Indonesia harus mengadu nasib sebagai TKI di sana. Ini tak lepas dari ketidakmampuan pemerintah Indonesia memberi lapangan kerja bagi rakyatnya.
Ia mengaku, menghadirkan Mahathir dalam Dies Natalis ke-27 sekaligus untuk memberikan stadium general "Membangun Kemakmuran dan Kejayaan Berbasis Budaya Lokal di ASEAN dan Peran Strategis di Dunia Internasional."
"Kita negara besar dengan banyak penduduk miskin. Kita enggak usah meniru negara lain seperti Amerika. Yang dekat saja yang satu rumpun, Malaysia," tambah Probosutedjo yang meminta agar apa yang disampaikan kesuksesan Mahatir membawa Malaysia bisa dicontoh.
Klik: