PLN Punya Energi Cadangan, Dahlan Iskan Pilih Solar
mantan Dirut PLN, Dahlan Iskan memilih menggunakan solar untuk mengisi pembangkit tenaga listrik daripada memakai cadangan energi listrik.
Penulis:
Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor:
Sugiyarto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Telah diketahui bahwa mantan Direktur Utama PLN, Dahlan Iskan memilih menggunakan solar untuk mengisi pembangkit tenaga listrik daripada memakai cadangan energi listrik. Hal itu dijelaskan anggota Komisi VII dari Fraksi PDI-P Dewi Aryani.
Alasan Dahlan Iskan menggunakan solar karena stok gas dan batubara yang akan digunakan untuk pembangkit listrik PLN belum terpenuhi. Selain itu, pembangkit listrik dual firing (pembangkit yang bisa diisi menggunakan gas dan BBM) banyak yang tak bisa dipakai.
"PLN harusnya punya margin daya setidaknya untuk pulau Jawa dan Jakarta sebagai pusat pemerintah, energinya sebesar 30 persen,"ujar Dewi Aryani, di Komisi VII DPR, Selasa (13/11/2012).
"PLN juga bisa memberikan yang cukup baik, pernyataan 'Jakarta akan mati dan padam akibat kekurangan listrik', ini menyesatkan,"tambah Dewi Aryani.
Selain itu Dewi Aryani menyebutkan kalau tidak diperlukan memakai jenset karena ada margin daya pada saat itu.
"Ya masalah teknis pada transmisi dan distribusi, pemikiran pak Dahlan Iskan waktu menjadi Dirut PLN. Sampai akhir ini PLN tak punya keinginan yang baik, tak punya keinginan yang serius mengganti BBM dengan Gas Bumi,"ungkap Dewi Aryani.
Diberitakan sebelumnya kalau audit BPK menemukan inefisiensi dana dari PLN sebesar Rp 37,6 triliun. Dana tersebut ternyata diambil karena Dahlan Iskan yang pernah menjabat sebagai Direktur Utama PLN, memilih menggunakan solar yang harganya lebih mahal, namun daya pemenuhan untuk pembangkit listrik kecil. (*)
BACA JUGA: