Selasa, 9 September 2025

PLN Punya Energi Cadangan, Dahlan Iskan Pilih Solar

mantan Dirut PLN, Dahlan Iskan memilih menggunakan solar untuk mengisi pembangkit tenaga listrik daripada memakai cadangan energi listrik.

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sugiyarto
zoom-inlihat foto PLN Punya Energi Cadangan, Dahlan Iskan Pilih Solar
TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA
Mantan Dirut PLN yang kini menjabat Meneg BUMN, Dahlan Iskan, saat menghadiri rapat dengar pendapat bersama Komisi VII DPR RI, di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (13/11/2012). RDP yang juga dihadiri Ketua BP Migas, R Priyono, Menteri ESDM, Jero Wacik, dan Dirut PLN, Nur Pamudji, meninta penjelasan dan verifikasi kepada mantan Direktur Utama PLN, Dahlan Iskan, atas audit Badan Pemeriksa Keuangan, terkait temuan inefisiensi PLN sebesar Rp37 triliun. TRIBUN/DANY PERMANA

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Telah diketahui bahwa mantan Direktur Utama PLN, Dahlan Iskan memilih menggunakan solar untuk mengisi pembangkit tenaga listrik daripada memakai cadangan energi listrik. Hal itu dijelaskan anggota Komisi VII dari Fraksi PDI-P Dewi Aryani.

Alasan Dahlan Iskan menggunakan solar karena stok gas dan batubara yang akan digunakan untuk pembangkit listrik PLN belum terpenuhi. Selain itu, pembangkit listrik dual firing (pembangkit yang bisa diisi menggunakan gas dan BBM) banyak yang tak bisa dipakai.

"PLN harusnya punya margin daya setidaknya untuk pulau Jawa dan Jakarta sebagai pusat pemerintah, energinya sebesar 30 persen,"ujar Dewi Aryani, di Komisi VII DPR, Selasa (13/11/2012).

"PLN juga bisa memberikan yang cukup baik, pernyataan 'Jakarta akan mati dan padam akibat kekurangan listrik', ini menyesatkan,"tambah Dewi Aryani.

Selain itu Dewi Aryani menyebutkan kalau tidak diperlukan memakai jenset karena ada margin daya pada saat itu.

"Ya masalah teknis pada transmisi dan distribusi, pemikiran pak Dahlan Iskan waktu menjadi Dirut PLN. Sampai akhir ini PLN tak punya keinginan yang baik, tak punya keinginan yang serius mengganti BBM dengan Gas Bumi,"ungkap Dewi Aryani.

Diberitakan sebelumnya kalau audit BPK menemukan inefisiensi dana dari PLN sebesar Rp 37,6 triliun. Dana tersebut ternyata diambil karena Dahlan Iskan yang pernah menjabat sebagai Direktur Utama PLN, memilih menggunakan solar yang harganya lebih mahal, namun daya pemenuhan untuk pembangkit listrik kecil. (*)

BACA JUGA:


Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan