Kamis, 9 Oktober 2025

Pertamina Datangkan Pakar dari Selandia untuk Pelatihan Insinyur Geothermal

University of Auckland akan memberikan program pelatihan dan pendidikan Teknologi Energi Panas Bumi (Geothermal Energy Technology).

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sugiyarto
zoom-inlihat foto Pertamina Datangkan Pakar dari Selandia untuk Pelatihan Insinyur Geothermal
IST
Panas Bumi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  PT Pertamina (Persero) mempererat hubungan kerja sama dengan Selandia Baru melalui penandatanganan kesepakatan dengan University of Auckland, Selandia Baru, untuk memberikan program pengembangan profesional bagi para insinyur panas bumi (geothermal).

Melalui kerja sama ini, University of Auckland akan memberikan berbagai program pelatihan dan pendidikan termasuk Postgraduate Certificate untuk Teknologi Energi Panas Bumi (Geothermal Energy Technology) di Selandia Baru.

Program sertifikasi berbasis Selandia Baru ini akan dijalankan untuk minimal 15 peserta per tahun dari Pertamina Geothermal Energy University of Auckland juga akan mengadakan sesi pelatihan singkat tentang panas bumi di Indonesia termasuk program coaching dan mentoring.

Pada bulan April yang lalu, pemerintah Selandia Baru menandatangani kerja sama bilateral dengan pemerintah Indonesia untuk mendukung rencana pengembangan program energi panas bumi dengan kapasitas 4 gigawatts (GW) pada 2015.

Kerja sama baru ini mempererat hubungan antara kedua negara yang telah terjalin dengan baik selama empat dasawarsa terakhir, demikian seperti diungkapkan Dekan Fakultas Teknik University of Auckland, Professor Michael Davies.

“Saat itu, Geothermal Institute di University of Auckland telah memberikan pelatihan kepada lebih dari 160 insinyur Indonesia.”Ujar Michael Davies, Senin (10/12/2012).

Ditempat yang sama, Direktur Utama UniServices, Peter Lee mengatakan bahwa pihaknya menyambut baik kerja sama dengan Pertamina. Kerjasama ini meningkatkan kesempatan untuk berbagi keahlian dan pendidikan tentang panas bumi, terutama dengan negara-negara yang memiliki kebutuhan energi tinggi.

“Kerja sama ini sangat penting bagi universitas kami dan Selandia Baru, karena Indonesia merupakan mitra dagang terbesar ke-10. Kedua negara juga memiliki sejarah bekerja sama yang panjang dalam pengembangan panas bumi,"ungkap Peter Lee.(*)

BACA JUGA:


Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved