Mantan Pejabat Malaysia Menghina Habibie
Ini Dia Sosok Penghina Mantan Presiden BJ Habibie
Sosok Zainuddin Maidin menjadi pembicaraan dua negara bertetangga, Malaysia dan Indonesia.
 
							TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sosok Zainuddin Maidin menjadi pembicaraan dua negara bertetangga, Malaysia dan Indonesia.
Bernama lengkap, Tan Sri Zainuddin Maidin, politikus Malaysia kelahiran 29 Juni 1939 ini, menyebut Presiden ketiga RI BJ Habibie sebagai pengkhianat bangsa dalam sebuah artikelnya di media Malaysia.
Dikutip dari wikipedia, Zainuddin adalah mantan menteri informasi di Malaysia. Dia juga mantan Pemimpin Redaksi Utusan Melayu, surat kabar populer di Malaysia.
Mantan Deputi Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dalam blognya ikut geram dengan tudingan Zainuddin ke BJ Habibie.
Karir politik Zainuddin pernah kandas dimana dalam Pemilihan Umum ke-12 Malaysia, ia gagal masuk ke Parlemen melalui Parti Keadilan Rakyat.
"Ia sering menuding dan melabel kelompok yang tidak sehaluan dengan UMNO sebagai ‘pengkhianat’," tegas Anwar Ibrahim.
Anwar bahkan menyebut Zainudin merupakan satu-satunya menteri kanan yang kalah dalam memperebutkan kursi parlemen pada Pemilu Malaysia lalu.
"Justeru kita bisa memahami keresahan, dendam dan motif beliau dalam melancar serangan sebegini," tulis Anwar Ibrahim.
Zainuddin lahir di Kota Kuala Muda, Kedah, sebuah keluarga Muslim keturunan Melayu dan India Campuran.
Ia menyelesaikan pendidikan dasar di Maktab Mahmud, Alor Star. Melanjutkan pendidikan jurnalisme dari Berlin Jurnalisme Institute pada tahun 1969. Pada tahun 1981, ia dianugerahi Fellowship dengan Wartawan Profesional dari Universitas Michigan, Amerika Serikat.
Zainuddin menikah dengan Datin Zaiton Zainol Abidin dan merupakan ayah dari dua putri dan dua putra.
Zainuddin pernah bekerja sebagai Wakil Utusan Melayu di London dan menjadi Pemimpin Redaksi Utusan Melayu pada tahun 1982. Sejak tahun 1992, ia memegang berbagai non-editorial posisi seperti Konsultan Departemen Editorial dari Utusan Melayu (1992) dan Ketua Eksekutif Utusan Publikasi dan Distributor Sdn. Bhd (UP & D) (1994). Kemudian ia menjadi anggota Dewan Direksi kumpulan Utusan Melayu (M) Bhd dan menjadi Wakil Ketua Dewan pada tahun 1998.
Ditulis wikipedia, Zainuddin menulis beberapa buku. Zainuddin pernah diangkat sebagai anggota Dewan Negara pada tahun 1998, sebelum namanya berganti jadi Sekretaris Parlemen dari Kementerian Informasi pada 17 Januari 2001.
Pada 21 November 2012 dia diangkat Deputi Menteri Informasi Malaysia. Dan pada 14 Februari 2006, dia diangkat menjadi Menteri Informasi oleh Perdana Menteri Tun Abdullah Ahmad Badawi menggantikan Abdul Kadir Sheikh Fadzir.
Dalam Pemilihan Umum ke-12 Malaysia pada tanggal 8 Maret 2008 memperebutkan kursi Sungai Petani di Parlemen namun dikalahkan oleh Datuk Johari Abdul Partai Keadilan Rakyat.
 
							 
							 
			 
				
			 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
											 
											 
											 
											