Tabrak Pembatas Jalan, Jambret Dihajar Massa
“Korban menaruh tasnya didepan jok. Tas itu yang ditarik pelaku,” kata sumber di kepolisian, Jumat (4/1/2013).
Laporan dari M Zainudin wartawan surya
TRIBUNNEWS.COM,MALANG - Jambret yang mengaku oknum TNI berpangkat Prada, Dede Frista Ramanda (23) terlibat dalam penjambretan di Jalan Raya Merbabu, Kota Malang, Kamis (3/1/2012) pukul 20.00 WIB. Warga yang kesal dengan ulah pelaku langsung menghajarnya sampai babak belur.
Dede menjambret tas milik Theresia Luciawai (19), warga Desa Pagerwojo Kecamatan Kesamben. Dalam tas warna merah ini berisi SIM, STNK, charger laptop, dan uang sebesar Rp 248.000.
Informasi yang dihimpun surya (tribunnews group), Theresia naik motor Beat membonceng temannya. Sedangkan pelaku naik motor Thunder seorang diri. Theresia melaju dari arah timur ke barat. Karena mengendara sambil mengobrol dengan temannya, Theresia melaju dengan kecepatan sedang. Saat berada di lokasi, tiba-tiba pelaku menempel ke motor yang dikendarai Theresia.
“Korban menaruh tasnya didepan jok. Tas itu yang ditarik pelaku,” kata sumber di kepolisian, Jumat (4/1/2013).
Korban hampir terjatuh saat pelaku menarik tas merah tersebut. Beruntung korban berhasil menyeimbangkan motornya. Setelah berhasil menyeimbangkan motornya, korban langung mengejar pelaku yang menggondol tasnya. Mengetahui korbannya tidak jatuh dan malah mengejarnya, pelaku menambah kecepatannya.
Theresia terus mengejar pelaku sampai di Jalan Simpang Balapan, Kota Malang. Selama mengejar pelaku ini, Theresia terus berteriak sambil menuding kearah pelaku.Aksi pengejaran Theresia membuahkan hasil. Pelaku kehilangan konsentrasi sehingga motor yang dikendarainya menabrak pembatas jalan.
Warga dan pengendara yang melintas di lokasi langsung mengerumuni pelaku. Kepada warga dan pengendara, Theresia menceritakan perbuatan pelaku. Massa pun percaya dengan cerita Theresia setelah dibuktikan dengan barang bukti (BB) yang dibawa pelaku.
“Warga langsung menghajarnya. Saat dihajar inilah dia mengaku kalau anggota TNI,” tambah sumber itu.
Pengakuan pelaku tidak menghentikan aksi brutal warga. Beberapa warga terus menghajarnya sampai babak belur. Setelah puas menghajar pelaku, warga langsung menghubungi polisi. Tidak lama setelah polisi tiba di lokasi, datang pula mobil Denpom V/3 Malang.
Pelaku langsung diangkut ke Denpom untuk dimintai keterangan sebelum diserahkan ke Komanda Strategis Angkatan Darat (Kostrad) di Singosari.
Wadandenpom V/3 Malang, Mayor CPM Didik Hariyadi enggan berkomentar soal penjambretan yang dilakukan oknum tersebut. Bahkan dia membantah ada mobil Denpom yang sempat datang ke lokasi dan menjemput pelaku.
“Saya tidak menanganinya,” kata Didik.'
Dikonfirmasi terpisah, Perwira Penerangan Divisi (Pendiv) 2 Kostrad, Kapten Infantri Jalu Susilarjo pun tidak berkomentar banyak soal kasus ini.
“Saya belum mendapat informasi,” kata Jalu